Mataram (Inside Lombok) – Untuk memasifkan promosi pariwisata di Provinsi NTB, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB menggelar Mandalika Travel Mart, Kamis (19/10) pagi. Dalam kegiatan tersebut, Astindo NTB menargetkan jumlah transaksi sebesar Rp30 miliar.
Ketua Astindo NTB, Sahlah HM Saleh, mengatakan Mandalika travel Mart ini merupakan pertama kali dilakukan oleh Astindo dengan mendatangkan 43 seller. Selain itu sebanyak 140 buyer juga hadir baik dari dalam negeri maupun beberapa negara lainnya seperti Malaysia, Singapura dan Italia.
“Dari Itali itu akan ikut bergabung langsung kesini. Karena dia sangat ingin menjual Lombok,” katanya Rabu (19/10) pagi.
Ia mengatakan, Mandalika Travel Mart akan menjadi kegiatan rutin Astindo karena dinilai sangat efektif untuk memulihkan pariwisata di NTB. Kali ini, dalam kegiatan tersebut Astindo menjual event WSBK sebagai daya tarik pembeli.
Tidak itu saja, untuk sport tourism lainnya juga menjadi andalan seperti MotoGP dan destinasi pariwisata lainnya baik yang ada di Lombok maupun di Sumbawa. “Yang kita jual paket tour dan termasuk world superbike,” ujarnya.
Kegiatan tersebut lanjut Sahlan, diharapkan juga bisa mendorong banyaknya penonton pada WSBK yang akan digelar pada November mendatang. “Harapan kita target utama kita, bagaimana WSBK ini bisa penuh penonton melalui buyer-buyer ini,” harapnya.
Saat ini ungkap Sahlan, pariwisata di NTB sudah mulai menggeliat kembali meski tidak seperti sebelum pandemi Covid-19. Namun jika dibandingkan dengan bulan lalu, jumlah pemesanan travel sudah mulai terjadi peningkatan sebesar 20 persen dari biasanya.
“Kita mulai dapat reservasi tumbuh dia sebesar 20 persen dari bulan lalu. Ya ini tumbuh pesanan. Kalau tumbuh seperti sebelum Covid-19 sih masih jauh,” katanya.
Ia mencontohkan, jika bulan lalu hanya mendapatkan 10 pesanan dalam sebulan maka pada bulan ini sudah lebih tinggi. Meningkatnya pemesanan ini berdampak juga pada okupansi hotel di NTB. “Ini juga target kita (okupansi hotel red). Bagaimana Astindo ini menjadi solusi juga pembangunan pariwisata di NTB,” pungkas Astindo. (azm)