Lombok Timur (Inside Lombok) – Beberapa sekolah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih belum dapat dibenahi pasca gempa yang meluluhlantakkan Pulau Lombok pada 2018 silam. Siswa di sekolah-sekolah itu bahkan terpaksa belajar dengan kondisi ruangan yang rusak atau bahkan belajar di lapangan.
Sekretaris Daerah Lotim, M. Juaini Taofik mengatakan masih terdapat beberapa sekolah yang belum mendapatkan perbaikan pasca-gempa, terlebih di wilayah Sambelia dan Pringgabaya. Diakuinya, pengusulan perbaikannya melalui program rehab-rekon, akan tetapi hal itu tidak masuk dalam skema penanganan BNPB.
“Nah yang sekarang terakomodir itu yakni melalui Dapodik DAK (dana alokasi khusus), jadi itulah yang menjadi atensi kita bersama dengan pak Kadis Dikbud. Mudahan bisa masuk ke slot yang disusun pada DAK 2023 mendatang,” jelasnya di Kantor Bupati Lotim, Senin (01/08).
Menurut Sekda, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah (PR) penting di akhir kepemimpinan pasangan H. M. Sukiman Azmy dan H. Rumaksi (SUKMA) dalam menahkodai Kabupaten Lotim. “Mudahan ini menjadi atensi nasional juga, karena DAK itu adalah program prioritas pusat yang dilaksanakan oleh daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meminta Bupati Lotim untuk mengajukan langsung ke Menteri Pendidikan. Hal itu dikarenakan Mensos hanya menangani permasalahan pendidikan yang berada di daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.
“Kami minta Pak Bupati langsung mengajukan ke Menteri Pendidikan,” ungkapnya saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Lombok Timur, Senin (1/8) kemarin. (den)
