Lombok Timur (Inside Lombok) – Sejumlah sekolah di Lombok Timur (Lotim) yang rusak akibat gempa 2018 lalu belum dapat perbaikan hingga saat ini, sehingga beberapa sekolah masih mengandalkan fasilitas yang rusak bahkan membuat kelas darurat. Bahkan hal itu juga mempengaruhi minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah yang masih rusak.
Kepala BPBD Lotim, Lalu Muliyadi mengatakan bangunan sekolah yang rusak pasca gempa yang dapat diakomodir oleh pihaknya hanya satu sekolah saja, dan sisanya sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bahwa sebagian besar akan ditangani melalui Dana Alokasi Umum (DAU) yang diarahkan. “Kita sudah koordinasi dengan Dikbud untuk penanganan sekolah rusak akan ditangani melalui DAU yang diarahkan dan juga DAK,” ucapnya, Jumat (27/07/2024).
Bahkan Muliyadi juga menegaskan bahwa pihaknya sudah meminta kepada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar persyaratan-persyaratan teknis untuk penanggulangan pasca gempa supaya bisa ditangani melalui DAK.
“Kita sudah minta ke BPKP agar bisa ditangani melalui DAK, walaupun jenis kerusakan sekolah itu dalam kategori rusak berat. Sehingga penggunaan DAK lebih longgar, bisa untuk penanganan rusak berat dan ringan,” tuturnya.
Dituturkan Muliyadi, selama ini kerusakan yang dapat dianggarkan melalui DAK hanya sekolah uang berkategori rusak ringan dan sedang. Sementara hasil asesmen di lapangan bahwa di Lotim lebih banyak sekolah yang berkategori rusak berat. “Alhamdulillah Dikbud juga saat ini sudah banyak menangani sisa gempa melalui DAK seperti sekolah di Loyok dan sekolah yang di Pringgabaya melalui DAU yang diarahkan,” jelasnya.
Pada tahun ini sendiri yang lolos mendapatkan perbaikan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Lotim hanya satu sekolah, yakni SMP Satu Atap Montong Gading. Namun diharapkan Muliyadi perbaikannya dapat segera terlaksana tahun 2024 ini. “Hanya satu sekolah dari BNPB karena itu menurut hasil penilaian mereka. Sementara kalau di SD Dames Damai bisa langsung dikoordinasikan kepada Dikbud,” tegasnya.
Pemda Lotim melalui BPBD sebelumnya sudah mengusulkan banyak sekolah untuk dilakukan perbaikan, namun setelah diverifikasi lapangan hanya satu yang dikatakan memenuhi syarat. Sementara sisanya yang tidak lolos akan coba dimaksimalkan melalui Dikbud. (den)