Lombok Barat (Inside Lombok) – Selain pantai, wisatawan yang berkunjung ke Lombok Barat kini juga bisa menikmati sensasi mematik sendiri golden melon. Bertempat di Desa Kebon Ayu Gerung, wisatawan bisa merasakan langsung kesegaran dari buah yang dipetiknya.
Wisatawan bahkan tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa membawa pulang golden melon hasil petikan sendiri. Karena per kilogramnya, golden melon di Desa Kebon Ayu dipatok dengan harga Rp20 ribu.
“Di sini pengunjung bisa memilih dan langsung memetik sendiri dari pohonnya. Kalau mau bawa pulang, cukup bayar Rp20 ribu per kilogram,” ujar Kades Kebon Ayu, Jumarsa, akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, perbedaan rasa golden melon dengan melon biasa terletak pada tekstur dagingnya yang memiliki keunikan tersendiri. Di mana perawatan melon berwarna emas tersebut memang membutuhkan perlakuan khusus.
Selain itu, penanamannya juga menggunakan konsep hidroponik green house yang dapat meminimalisir hama. Sehingga dapat meminimalisir juga penggunaan zat kimia dalam perawatannya.
“Golden melon hidroponik ini dari segi rasa, itu lebih manis dan legit. Beda dari melon pada umumnya yang ditanam di sawah,” bebernya.
Keunggulan lainnya dari golden melon hidroponik ini, lanjut Jumarsa, adalah buahnya yang bisa bertahan hingga satu setengah bulan di luar kulkas setelah dipetik.
Jumarsa menyebut, saat ini dia dan para petani hidroponik di Desa Kebon Ayu tengah mempersiapkan diri menjadi desa agrowisata. Dengan mulai menanam buah-buahan lainnya, seperti jeruk Santang, jambu kristal, kelengkeng, hingga anggur ekspor.
Seluruh buah-buahan tersebut saat ini sudah ditanam dan tengah dalam proses pengembangan. “Jadi nantinya wisatawan yang datang ke sini bisa memilih berbagai macam buah yang ada,” pungkasnya.
Kadis Pariwisata Lobar, H. Saepul Akhkam pun mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan oleh Desa Kebon Ayu. Bahkan, ia mengaku senang bisa merasakan bagaimana sensasi memetik melon sendiri saat berkunjung ke sana.
“Dengan kreativitas anak-anak muda, mereka bisa mengintegrasikan pusat pertanian ini menjadi agrowisata,” sebutnya. Pihaknya optimis, Desa Kebon Ayu bisa menjadi desa agrowisata yang menarik minat para wisatawan untuk datang berkunjung.
“Saya yakin, ke depan tidak hanya menjadi agrowisata. Tetapi juga bisa menjadi ekosistem ekonomi kreatif, yang bisa menonjolkan aspek edukasi pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, Sarah, seorang pengunjung mengakui keunikan rasa golden melon setelah merasakan sensasi memetik sendiri dan mencicipi langsung buah tersebut.
“Di sini menyenangkan, kita bisa mencicipi langsung melon ini, rasanya legit dan segar. Apalagi kita bisa langsung petik sendiri dari pohonnya,” ungkap Sarah. (yud)