Para pedagang di pasar Renteng, Praya, Senin (21/6/2021). (Inside Lombok/Ida Rosanti)Lombok Tengah (Inside Lombok)- Para pedagang di pasar Renteng Praya Lombok Tengah meminta kebijakan pemerintah daerah agar menempatkan mereka untuk berjualan di lantai satu gedung dua lantai tersebut.Hal itu lantaran para pedagang sayur mayur merugi.
Selain karena pembeli sepi, para pedagang juga mengeluarkan uang sedikitnya Rp15 ribu untuk membayar kuli angkut yang membawa barang dagangan mereka ke lantai atas.
“Saya ingin sekali turun berdagang. Karena di atas ini tidak lagi. Sedangkan saya juga ambil bank (kredit),”kata salah seorang pedagang, Inak Maizin, Senin (21/6/2021).
Dikatakan, hasil berjualan tidak sebanding dengan biaya yang dia keluarkan untuk membayar kuli angkut. Atas hal ini, dia khawatir tidak bisa melunasi kredit yang diambilnya di bank.
Senada dengan itu, pedagang buah, Sariati mengatakan, dia rela kalau pada akhirnya harus berpanas-panasan berjualan di lantai bawah asalkan penjualan laris daripada berdagang di gedung mewah tersebut namun sepi pembeli.
“Saya mau berjualan di bawah walaupun tempatnya panas. Satu keranjang Rp25 ribu ongkos buruh. Kalau bisa kita ditukar biar pedagang pakaian yang berjualan di atas kami di bawah,”harapnya.
Menanggapi hal itu, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Lombok Tengah, Widya Astuti meminta para pedagang untuk menerima kebijakan pemerintah. Karena tujuan mereka ditempatkan di lantai dua agar pembeli di sana tidak sepi.
“Karena para pedagang ini berjualan kebutuhan pokok. Ditaruh di lantai atas biar tidak sepi. Kalau kebutuhan pokok kan pasti akan dicari oleh pembeli,”imbuhnya.
Jumlah pedagang di pasar Renteng yakni 1.719 orang yang berjualan semua komoditas. Untuk di lantai satu yang dijual adalah pakaian dan juga emas.
Menurut dia, pedagang mengeluh berada di lantai atas karena belum terbiasa. Selain itu, saat ini semua pedagang yang berjualan kebutuhan pokok semuanya sudah ditempatkan di lantai atas. Sehingga pembeli diklaim akan ramai ke sana.
“Memang awalnya pasti akan berat tapi bagi pedagang yang tidak mau pindah kita sudah buatkan surat teguran kalau tidak mau menempati los yang sudah disiapkan akan diambil Pemda dan tidak akan dikasih lagi,”tegasnya.
Dia meminta kepada para pedagang agar tetap berjualan di lantai dua agar pasar megah yang dibangun dengan anggaran Rp100 miliar lebih itu tertib, rapi dan aman.
“Kalau soal keluhan bayar buruh mahal itu diterima dulu,”katanya.