32.5 C
Mataram
Sabtu, 29 Juni 2024
BerandaBerita UtamaMirisnya Bangunan SDN 21 Ampenan, Mudah Tergenang dan Sudah Bocor

Mirisnya Bangunan SDN 21 Ampenan, Mudah Tergenang dan Sudah Bocor

Mataram (Inside Lombok) – Setiap musim hujan, SDN 21 Ampenan harus mulai mengantisipasi genangan yang kerap terjadi di halaman sekolah. Tidak saja genangan, atap di dua ruang kelas di sekolah tersebut bocor, sehingga para guru dan siswa harus mencari tempat lain untuk bisa melanjutkan belajar mengajar.

Kepala SDN 21 Ampenan, Bq. Istiarini mengatakan awal pekan ini hujan yang terjadi sejak Minggu (12/2) malam kemarin menyebabkan halaman sekolah tergenang dan air hampir masuk ke ruang kelas. Genangan yang terjadi juga disebabkan karena saluran di dekat sekolah meluap.

“Setelah saya teliti ternyata air ini tidak saja dari air hujan ternyata di sekitar sekolah kami ada got air, dan di tempat kami ini lokasinya lebih rendah. Ketika air penuh di sana, meluncurlah air itu masuk ke tempat kami,” katanya, Senin (13/2) siang.

Dia menambahkan, dari pengalaman sebelumnya jika hujan terjadi dari malam hingga pagi, biasanya air akan masuk ke ruang kelas. Dua ruang kelas yang posisinya lebih rendah yaitu kelas enam dan kelas tiga. Ruang kelas tersebut, selain rawan tergenang juga sudah bocor.

- Advertisement -

“Kalau hujannya dari malam sampai pagi nonstop seperti beberapa hari lalu masuk sampai ke ruangan kelas 6 dan kelas 3, karena agak rendah,” katanya.

Meski menjadi sekolah yang rawan tergenang, siswa di SDN 21 Ampenan tetap masuk sekolah. Jika sekolah tergenang, para siswa diberikan kelonggaran untuk memakai sandal jepit. Pihak sekolah pun mengawasi siswa agar tidak terlalu banyak main air.

“Tidak ada kata libur. Mereka tetap sekolah dan bersemangat. Tidak basah dan kami proteksi agar mereka tidak terlalu banyak main air. Juga ada kelonggaran dari kami boleh memakai sandal jepit dari rumah dan sepatu tetap dibawa,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kondisi sekolah yang bocor sudah lama terjadi. Namun pihak sekolah belum ada anggaran untuk membiayai perbaikannya. Sebelumnya sudah ada tim dari PUPR yang datang untuk memeriksa kondisi sekolah. Namun hingga kini belum ada informasi tindak lanjut.

“Sudah lama sekali. Tempo hari sudah ada dari PUPR untuk mengukur tingkat kerusakan dari sekolah kami kemungkinan sekolah kami belum ada rezekinya untuk diperbaiki,” ungkapnya.

Di SDN 21 Ampenan terdapat lebih dari 200 siswa dan sebanyak sembilan orang guru. Ia berharap, agar bangunan sekolah SDN 21 Ampenan bisa segera diperbaiki. Sehingga para siswa bisa lebih nyaman mengikuti kegiatan belajar mengajar meski musim hujan.

“Pak guru dan anak-anak bisa mencari tempat yang aman untuk belajar. tidak pernah sampai libur. Saya tetap berharap selaku manager disekolah ini sekolah kami diperbaiki,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer