Mataram (Inside Lombok) – Warga sekitar Rembiga Mataram dikejutkan dengan penemuan dua sosok pengendara dalam keadaan tak bernyawa di dalam mobil yang terparkir. Pasalnya, mobil tersebut diketahui telah terparkir di sekitar kawasan rumah makan di Rembiga tersebut sejak Minggu (20/3) kemarin.
Saat ditemukan, mobil dalam keadaan menyala dengan pendingin udara aktif hingga sempat berembun. Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa menerangkan laporan tentang penemuan jenazah pengendara mobil tersebut diterima pihaknya pada Senin (21/3) pagi, sekitar pukul 8:30 Wita.
Tim identifikasi dengan Reskrim dan Polsek Selaparang pun turun ke TKP setelah menerima laporan masyarakat adanya temuan dua sosok perempuan dan laki-laki di sebuah mobil dalam keadaan tidak bernyawa. “Saksi pertama menyampaikan menemukan mobil dalam keadaan menyala dan AC menyala. Ketika dicek oleh saksi tersebut, ternyata ada dua orang di dalam dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” ujar Kadek ditemui di lokasi kejadian.
Diterangkan, saat pihaknya sampai di lokasi, mobil ditemukan dalam keadaan masih hangat dan situasi didalam pun sangat dingin sampai sempat berembun karena AC yang menyala. Tidak ditemukan hal yang aneh di sekitar lokasi, dalam artian kondisi mobil masih rapi.
“Kami menemukan beberapa barang, identitas korban, yang mana salah satunya berasal dari Batu Layar perempuan inisial K, dan laki-laki inisial LH (asal) Gunungsari, beberapa pakaian serta makanan yang sepertinya baru dibeli,” ungkapnya.
Kedua jenazah saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan visum luar. Dari hasil visum tidak ada indikator adanya tanda-tanda kekerasan. “Kami berencana untuk melakukan pendalaman melalui mekanisme otopsi. Cuma kita menunggu persetujuan keluarga korban. Kita belum ketahui keduanya suami-istri atau bukan,” jelas Kadek.
Berdasarkan keterangan saksi yang ada di sekitar TKP, saat ditemukan mobil sudah terparkir sejak hari Minggu (20/3) kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Pada jam-jam tersebut pemilik mobil dan penumpangnya masih terlihat keluar masuk mobil. Keduanya sejauh ini tidak teridentifikasi sebagai penonton MotoGP, karena tidak ditemukan bukti adanya tiket event di dalam mobil.
“Hanya ada struk pom bensin di Mandalika pada tanggal 16-17 Maret. Kalau tiket pada saat perhelatan belum kita temukan. Indikasi kematian belum kita bisa pastikan secara pasti,” jelas Kadek.
Terpisah, Ketua RT dari K, Abdul Hadad mengatakan pihaknya mendapat laporan dari kepala Desa Senggigi untuk menjemput salah satu warganya yang ditemukan meninggal dunia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
“Kami segera ke sini setelah mendapat perintah dari Kepala Desa untuk membantu salah satu warga kami. Sementara dari ibu korban sudah dipanggil untuk tanda tangan kepulangan jenazah,” ujarnya. (dpi)