Mataram (Inside Lombok) – Festival kuliner di Sangkareang akan digelar 12-13 November akhir pekan ini, sebagai dukungan untuk membantu menyediakan makanan para penonton World Superbike (WSBK) yang berlangsung di Sirkuit Mandalika pada 11-13 November ini. Kuliner yang akan disajikan pada festival tersebut akan difokuskan untuk menu makan malam.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram, H. Lalu Fatwir Uzali mengatakan sudah mulai mendata jumlah UMKM kuliner yang akan dilibatkan. Direncanakan, jumlah UMKM kuliner yang akan terlibat mencapai 40-50 pelaku usaha.
“Kami dari Dinas Koperasi Industri hanya menyiapkan UMKM-nya. Tandemnya nanti sama Dinas Pariwisata. Nanti kulinernya itu yang berhubungan langsung dengan makan malam,” katanya.
Penyediaan menu makan malam selama festival kuliner tersebut karena menyambut para tamu yang sudah selesai menonton event balap. Dengan demikian, menu tersebut dinilai sangat cocok untuk kebutuhan konsumen.
“Kita perkirakan para penonton pulang sore itu dalam kondisi membutuhkan makanan. Kita akan coba di jalan flamboyan ini. Kita akan tutup disitu kita akan buat tenda-tenda kecil untuk kuliner itu,” ujarnya.
Untuk kriya dan jenis oleh-oleh lainnya belum bisa difasilitasi pada festival tersebut. Selain karena tempat yang terbatas, kegiatan tersebut akan difokuskan untuk makanan. “Yang lainnya seperti kriya atau fesyen ini belum. Kita fokus untuk kuliner,” terangnya.
Ia mengharapkan, para penonton dari luar Provinsi NTB dan menginap di Kota Mataram cukup banyak. Sehingga pengunjung yang menikmati festival tersebut bisa lebih ramai.
Karena kegiatan yang sama juga sudah digelar pada saat event MotoGP bulan Maret lalu. Pelaksanaan event tersebut cukup ramai dan sangat membantu para penonton. “Kita harapkan banyak penonton dan banyak yang menginap di Kota Mataram,” ujar Fatwir.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi mengatakan festival kuliner akan digelar selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu. Saat ini, pelaksana kegiatan masih dalam tahap penyusunan konsep.
“Acaranya Sabtu-Minggu, dua hari saja. Kita akan menyiapkan fasilitas pendukungnya saja,” katanya.
Sementara untuk festival pada malam hari, H. Denny mengatakan untuk saat ini tidak bisa dilaksanakan. Karena dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi berdampak pada pemberlakukan pembatasan dalam kegiatan. “Agak susah kita mengadakan. Karena ada aturan lagi PPKM ini,” pungkasnya. (azm)