28.5 C
Mataram
Rabu, 3 Juli 2024
BerandaBerita UtamaMSL Diblokir, OJK NTB Minta Masyarakat Jangan Tergiur Berinvestasi

MSL Diblokir, OJK NTB Minta Masyarakat Jangan Tergiur Berinvestasi

Mataram (Inside Lombok) – Belakangan ini tengah ramai menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, yakni aplikasi bernama MSL Influence Impact atau dikenal juga sebagai MSL Group, MSL Investasi, dan lain-lain. Pasalnya aplikasi ini mirip dengan investasi bodong, tahun lalu pun ada muncul aplikasi serupa dengan modus yang sama. Lantaran aplikasi ini menjanjikan keuntungan mudah dengan skema yang mengundang kecurigaan.

MSL menawarkan iming-iming penghasilan tinggi dengan skema yang mirip dengan Ponzi. Skema ini biasanya melibatkan perekrutan anggota baru untuk membayar keuntungan anggota lama. Hal ini tentu saja tidak berkelanjutan dan berpotensi merugikan banyak pihak.

“MSL sudah kita laporkan ke Satgas PASTI Pusat. Info sementara posisi diblokir oleh Kominfo. Masyarakat agar mewaspadai penawaran investasi MSL,” ujar Kepala OJK Provinsi NTB, Rudi Sulistyo, Jumat (27/6).

Sebagaimana kabar beredar belakangan ini sejumlah warga di Lombok Timur menjadi korban investasi bodong dari perusahaan MSL. Kondisi tersebut menjadi perhatian, agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berinvestasi. Mengingat kasus-kasus seperti ini kerap kali terjadi dan banyak masyarakat NTB jadi korbannya.

- Advertisement -

“Masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai penawaran investasi tanpa izin usaha yang jelas, menjanjikan iming-iming keuntungan sangat tinggi dan pasti, dengan klaim free risk atau bebas risik,” terangnya.

Selain itu, mulai pastikan legalitas usaha entitas yang menawarkan investasi, perhatikan keuntungan yang dijanjikan. Keuntungan yang logis dan masuk akal adalah indikator investasi yang aman. Jika ada ditemukan, maka laporkan penawaran investasi ilegal ke OJK atau Satgas Waspada Investasi (SWI).

“Masyarakat yang telah menjadi korban MSL untuk segera melapor. Laporan dapat dilakukan melalui website OJK, dan call center 157. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan tinggi yang ditawarkan tanpa kejelasan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer