Mataram (Inside Lombok) – Hujan masih terjadi di Kota Mataram dan sekitarnya dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Walikota Mataram,H. Mohan Roliskana mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Peningkatan kewaspadaan dan kebersihan lingkungan selama anomali cuaca ini disebut Mohan sangat penting dilakukan masyarakat. Selain itu, Pemkot Mataram juga akan menjalankan program-program pencegahan.
“Kita juga dari pemerintah akan lakukan pencegahan, terutama dengan demam berdarah dan penyakit lainnya,” katanya, Rabu (8/2) pagi. Dinas Kesehatan Kota Mataram juga diminta terus memperbarui informasi terkait kasus demam berdarah yang ditemukan di tengah masyarakat.
“Saya mengimbau kepada masyarakat khususnya di lingkungan bisa lebih membantu mengantisipasi ini,” ucapnya. Mohan mengatakan, pada musim hujan ini tidak hanya bencana yang bisa ditimbulkan melainkan juga dampak kesehatan. “Ini juga kita pertimbangkan (dampak kesehatan),” terangnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram, jumlah kasus DBD pada bulan Januari 2023 ini yaitu sebanyak 52 kasus. Jumlah ini sebanyak dua orang masih dalam masa perawatan.
Selain DBD dan penyakit lain yang mudah menyerang masyarakat pada musim hujan ini, Pemkot Mataram juga memberikan perhatian terhadap kondisi masyarakat yang ada di Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela. Pemasangan bronjong sebagai upaya menahan gelombang akan tetap dilanjutkan.
“Bronjongnya akan kita teruskan, saya minta masyarakat bersabar juga berkaitan dengan relokasi,” ujar Mohan. Pemkot Mataram akan mengupayakan agar relokasi masyarakat korban abrasi di lingkungan tersebut bisa segera dilakukan.
“Belum direlokasi warga ke huntara. Karena dilakukan penyesuaian. Fisiknya sekarang saya minta untuk dipercepat,” ujarnya. (azm)