Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis data Nilai Tukar Petani (NTP) untuk bulan Januari 2019. Dalam data yang menggunakan tahun dasar 2012=100 tersebut, NTP NTB sebesar 110.79%. Dimana jumlah tersebut menandakan NTP bulan Januari 2019 mengalami penurunan 0.11% bila dibandingkan dengan bulan Desember 2018 dengan NTP sebesar 110.91%.
Kepala BPS NTB, Suntono, menerangkan bahwa NTP Pangan tercatat sebesar 117.87%; NTP Hortikultura 81.05%; NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 91.20%; NTP Peternakan 127.02%; dan NTP Perikanan 108.30%. NTP Perikanan Tangkap tercatat sebesar 117.08% dan NTP Perikanan Budidaya 94.18%.
Selain itu, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) bulan Januari 2019 menunjukkan penurunan sebesar 0.03% dengan NTUP sebesar 119.73% dibandingkan dengan bulan Desember 2018 dimana NTUP sebesar 119.77%.
Sebagian besar NTUP bernilai di atas 100 kecuali untuk subsektor hortikultura yang hanya sebesar 91.14%. NTUP sub-sektor lainnya masing-masing yaitu: Peternakan 138.55%; Tanaman Pangan 123.75%; Perikanan 119.09%; dan Tanaman Perkebunan Rakyat 101.49%.
Suntono juga menerangkan, pada bulan Januari 2019 terjadi inflasi di daerah pedesaan di NTB sebesar 0.74%. Inflasi tersebut disebabkan oleh peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada semua kelompok pengeluaran.
Penyebabnya, yaitu pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 1.33%; Kelompok Sandang sebesar 0.70%; Kelompok Kesehatan sebesar 0.68%; Kelompok Makanan Jadi sebesar 0.20%; Kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0.18%; Kelompok Perumahan sebesar 0.07% dan Kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0.07%.
Dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia, pada bulan Januari 2019 terdapat 15 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2.59%. Sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Papua yaitu sebesar 1.58%.