Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan di NTB didorong bisa bebas emisi gas kaca di 2050 mendatang. Untuk itu, Pemprov NTB mendeklarasikan upaya untuk merealisasikan rencana tersebut, yaitu dengan mendorong penerapan energi terbarukan.
“Kita itu berani mendeklarasikan kita bebas emisi gas kaca itu tahun 2050. Secara nasional sebelumnya itu tahun 2060. Alhamdulillah yang dideklarasikan oleh NTB itu sejalan dengan hasil G20 kemarin,” kata Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah, Kamis (15/12) pagi.
Ia mengatakan, salah satu bentuk penerapan energi terbarukan di NTB nantinya adalah penggunaan kendaraan listrik dan kompor listrik. Termasuk pengalihan dari batu bara ke biomassa untuk kebutuhan pembangkit listrik. Langkah lain yang akan direalisasikan yaitu reboisasi atau penghijauan serta pengolahan sampah.
“Biomassa ini mulai kita lakukan di PLTU Jeranjang. Di situ kapasitasnya masih 10-30 persen. Kita baru mulai ini. Kita ganti dengan sampah, tongkol jagung, ranting kayu itu bisa dipakai,” katanya. Menurutnya, upaya yang sudah mulai dilakukan di Provinsi NTB sudah sejalan dengan target zero mission dunia. “Target ini sudah sejalan,” lanjutnya.
Wagub menambahkan, saat ini kabupaten/kota akan mulai menerapkan energi terbarukan seperti panel surya. Misalnya di Kantor Walikota Mataram, Kantor Bupati Dompu, SMK, UTS di Sumbawa serta didorong pihak-pihak yang lain. “Didorong juga RSUD Provinsi NTB akan pakai, RSUD Gerung juga,” katanya.
Ia menegaskan, Pemprov NTB terus mendorong penggunaan panel surya, karena panas matahari merupakan sumber daya yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan energi, selain sumber yang lain seperti angin. “Sumbawa Timur Mining di Dompu itu sedang eksplor untuk nanti menggunakan biothermal sebagai sumber energinya,” terang Wagub.
Sementara Kantor Gubernur NTB saat ini dinilai belum ramah lingkungan. Hal ini dilihat dari ventilasi udara masih cukup sempit sehingga lebih banyak menggunakan sumber energi. “Kalau sudah diperbaiki semoga bisa ramah lingkungan. Ventilasinya lebar sehingga menghemat energi, dan mengurangi penggunaan AC,” harapnya.
Capaian energi terbarukan di NTB saat ini sudah cukup bagus yaitu sebesar 19 persen. “Kontribusi dari swasta juga sudah baik, misalnya Amman Mineral itu sudah pakai PLTS,” pungkasnya. (azm)