Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) resmi menutup sementara berbagai objek wisata di daerah tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona. Penutupan itu dilakukan sesuai dengan surat Edaran Bupati Lobar nomor 440/268/Dispar/2020. Mengenai Pembatasan pergerakan wisatawan yang akan mengunjungi objek wisata dan desa wisata di wilayah Kabupaten Lobar.
Objek wisata yang ditutup ini merupakan objek wisata yang dikelola oleh masyarakat, lembaga, maupun pemerintah. Penutupan berlangsung mulai tanggal 13 sampai dengan 31 Mei 2020 sembari melihat perkembangan kasus COVID-19.
“Objek wisata yang kita tutup ini merupakan objek wisata yang baru kita buka dan banyak penggemarnya dan selalu dipadati pengunjung sore hingga malam harinya, kita sudah melakukan penutupan denagn cara membatasi masyarakat luar desa bengkaung, kecamatan batulayar memasuki wilah desa dengan penjagaan dari Satuan Perlindungan Masyarakat (satlinmas) yang bergantian menjaga pintu masuk dengan dibantu oleh pihak kepolisian” kata Kepala desa H. Faizul Bayani, Rabu (27/5/2020).
Kebijakan penutupan ini juga secara aktif akan dipantau dan dimonitoring oleh Bupati untuk menentukan langkah selanjutnya usai masa penutupan berakhir. Selama masa penutupan, Kepala Desa mengimbau masyarakat untuk dapat bekerjasama mencegah penyebaran Corona.
“Mudah-mudahan ini bisa dipahami masyarakat dan wisatawan,” ujarnya sambil meminta wisatawan untuk mengikuti protokol COVID-19.
Sementara itu Ketua Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Lombok Barat menyampaikan bahwa penutupan obyek wisata ini bukan hanya di Batulayar tetapi seluruh obyek wisata yang ada di Lomnok Barat dan pintu-pintu masuk obyek wisata akan dijaga ketat.
“Objek wisata yang ditutup itu Wisata Desa Se-Kecamatan Sekotong, Narmada, Lingsar, Gerung, Batulayar, dan Gunungsari. Pantai-pantai yang masih buka untuk segera menutup dan semua pintu masuk obyek wisata akan kita jaga ketat, kita himbau masyarakat untuk tidak datang ke pantai,” tegas Ketua Tim gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lombok Barat.
Zulkarnaen yang biasa disapa Nyaeng salah seorang pemilik tempat wisata Bukit Bintang menuturkan, “kami sebagai tuan rumah (pemilik tempat wisata) tidak masalah dengan penutupan ini, tapi mohon diperhatikan banyak wisatawan yang berasal dari kabupaten lain yang ingin masuk ke tempat kami melalui pintu yang kurang penjagaanya dari sebelah barat yakni samping kantor camat batulayar,” ujarnya.
“Perlu diketahui bahwa pintu masuk menuju tempat wisata desa bengkaung ini ada dua yakni melalui pintu masuk desa bengkaung dan pintu masuk desa batulayar yang terletak di samping kantor camat batulayar. Untuk itu
pihaknya memohon agar pintu masuk dari sebelah barat ini juga diperketat agar kami tidak bermasalah dalam mematuhi himbauan pemerintah ini,kami sebagai tuan rumah mana mungkin mengusir wisatawan yang datang, dan kami juga sudah melakukan sesuai dengan SOP Kesehatan Pencegahan Covid-19 yaitu bagi wisatwan yang tidak menggunakan masker kami suruh pulang langsung, kami juga selalu menyemprot spot-spot yang kami kelola dengan desinfektan, dan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun“ tambahnya. (Diskominfotik/yani)