Mataram (Inside Lombok) – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB menindaklanjuti laporan korban pelecehan seksual sesama jenis dengan terlapor oknum dosen berinisial RL di Mataram. RL pun telah memenuhi panggilan Polda NTB pada Selasa (7/1/2025) siang untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi.
“Sudah kita minta klarifikasi tadi sebagai saksi,” ujar Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat, saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Selasa (7/1). Terlapor mendatangi Ditreskrimum Polda NTB sekitar pukul 13:30 wita yang didampingi oleh kuasa hukumnya.
Pemeriksaan terhadap terlapor dilakukan hingga pukul 15:40 wita, setelah keluar dari ruangan pemeriksaan terlapor bersama dengan kuasa hukumnya terburu-buru meninggalkan tempat dengan menggunakan mobil berwarna hijau. “Nanti pada saat kalau sudah naik ke penyidikan (akan ada pemeriksaan lebih lanjut, Red) saat ini masih lidik (kasusnya, Red),” terangnya.
Sebagai informasi, oknum dosen yang diduga terlibat kasus pelecehan seksual penyuka sesama jenis ini diduga terlapor menggunakan modus spiritual dengan dalih memiliki kekuatan supranatural. Sejauh ini polisi baru menerima resmi dari satu orang korban, meskipun informasi yang beredar jumlah korban diperkirakan lebih dari 10 orang dengan menggunakan modus berupa zikir kelamin atau “zikir zakar”.
Pihak kepolisian menerima laporan kasus itu pada 26 Desember 2024 lalu. Di mana aksi pelecehan seksual diduga terjadi pada September 2024 di sebuah sekretariat organisasi di wilayah Gunungsari, Lombok Barat. Korban dan pelaku diketahui sama-sama laki-laki. Korban sendiri adalah alumni dari salah satu perguruan tinggi. “Saksi 3 orang dan dengan pelapor 1, jadi 4 yang baru periksa (dari kasus dugaan pelecehan seksual penyuka sesama jenis,red),” demikian. (dpi)
