26.5 C
Mataram
Selasa, 21 Mei 2024
BerandaBerita UtamaOmicron Bikin Pengusaha Was-Was, Bisnis Bergantung Vaksin Booster

Omicron Bikin Pengusaha Was-Was, Bisnis Bergantung Vaksin Booster

Mataram (Inside Lombok) – Penyebaran Covid-19 Omicron yang masuk ke NTB sangat dikhawatirkan oleh para pengusaha, termasuk di NTB. Pasalnya bisa saja mempengaruhi trend bisnis yang tengah berkembang saat ini.

“Trend bisnis sedang bagus, was-was pasti dengan omicron ini. Karena prediksi pemerintah di awal tidak bisa satu atau dua tahun selesai covid,” kata Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTB, I Made Agus Ariana, Rabu (9/2).

Kendati para pengusaha sudah membekali diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Bisnis bisa tetap berjalan meskipun di tengah maraknya kasus Omicron ini.

“Secara nasional sudah diutamakan untuk vaksin booster, ya ikuti saja untuk segera untuk melakukan vaksin booster. Jangan ditunda tunda lagi, bagaimanapun juga kegiatan usaha harus tetap jalan,” terangnya.

- Advertisement -

Apalagi kondisi pengusaha sudah hampir dua tahun lebih berhadapan dengan Covid-19, dan kini tengah berjuang untuk mempertahankan usaha mereka. Salah satu cara yang dilakukan yakni memperketat protokol kesehatan (prokes) dengan dibekali oleh vaksin lengkap dan booster.

Upaya pengetatan prokes dan vaksin booster tersebut diharapkan cukup membantu masyarakat dan pelaku usaha beraktivitas. “Trend bisnis kelihatan seperti itu (bergantung dengan vaksin booster). Kalau kami sendiri di kewirausahaan semua sibuk bagaimanapun beradaptasi dengan situasi, belum selesai satu muncul lagi yang baru,” jelasnya.

Dikatakan, adanya varian baru Omicron ini membuat sejumlah pengusaha bingung dan was-was. Kondisi ini dialami tidak hanya oleh pengusaha di NTB, melainkan juga anggota Japnas pusat. Karena kondisinya global, seperti di Jakarta saat ini sudah naik menjadi PPKM level 3 dan sudah ada yang menerapkan WFH.

“Kalau di NTB belum ada WFH, mudah-mudahan terjaga. Supaya bisnis juga tetap terjaga. Kasihan teman-teman lama terdampak sama covid dan sekarang lagi bangkit,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer