Mataram (Inside Lombok) – Cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu belakangan ini berdampak pada sejumlah tanaman pangan, seperti padi terendam air hingga jagung yang tersungkur karena angin kencang. Kendati, pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB akan siapkan bantuan bibit jika para petani mengalami kerugian.
Kepala Distanbun NTB, H Fathul Gani mengakui beberapa tanaman padi petani terdampak genangan akibat intensitas hujan yang terjadi selama 3 hari berturut-turut. Terutama yang terdampak dekat dengan pesisir pantai. Karena aliran airnya tertahan dan air laut juga pasang, tetapi setelah dicek sore hari kemarin sudah mulai surut.
“Memang ada beberapa yang kena, tapi itu benihnya bisa disisip, tapi sampai dengan hari ini belum ada laporan kerugian,” ujar Fathul Gani saat ditemui di kantornya, Senin (26/12).
Untuk wilayah Pulau Lombok yang terparah di area pesisir dengan curah hujan yang tinggi yakni Lombok Utara dan di wilayah selatan seperti Kuta, Mandalika terjadi genangan. Sedangkan di Pulau Sumbawa tidak sampai terjadi genangan. Namun beberapa tanaman jagung terdampak angin kencang sehingga jagung yang di perbukitan tersungkur.
“Tanaman jagung yang di perbukitan itu seperti di wilayah Lunyuk dan wilayah-wilayah lainnya kena angin, jagung mereka rebahan. Nanti kita lihat, apakah bisa diselamatkan atau tidak, kita tunggu laporan,” tuturnya.
Laporan kerugian yang dialami oleh para petani sejauh ini belum ada. Namun jika memang ada, maka Distanbun NTB disebut akan menyiapkan bantuan berupa benih padi. “Kalau memang ada benih, ya kita bantu benih. Kita siapkan dua sampai tiga ton untuk penyisipan di beberapa tempat. Arahan Pak Gubernur seperti itu, kita siapkan benih,” ucapnya.
Dikatakan siaga yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi kondisi cuaca buruk berdampak pada sejumlah tanaman pangan, yakni pertama mengimbau seluruh penyuluh pertanian untuk melakukan monitoring di lapangan. Serta menginstruksikan petani-petani untuk pembuatan drainase (pembuangan air) sederhana supaya tidak terjadi genangan sehingga saluran air bisa lancar.
“Lalu berikutnya, para petani kita imbau untuk bisa melihat situasi cuaca ini pada saat menanam. Satu satu langkah kita bagaimana melakukan proses perbaikan drainase yang sederhana untuk bisa mengalirkan air,” pungkasnya. (dpi)