Lombok Tengah (Inside Lombok) – Hingga saat ini listrik di Pasar Renteng masih padam. Para pedagang pun terpaksa berjualan di tengah suasana gelap dengan menggunakan penerang seadanya.
Kondisi ini tentu memancing pertanyaan dari pada pedagang, terkait meteran listrik PLN yang tidak berfungsi. Padahal sudah terpasang di masing-masing ruko yang ada.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah, Raden Roro Sri Mulyaningsih menjelaskan pihaknya juga sudah meminta petugas untuk mengecek keberadaan meteran listrik yang terpasang.
“Kami tahu di situ, di Pasar Jelojok juga ada meteran itu. Namun pernah kita minta orang untuk cek, tapi belum ada barcode, jadi belum terdaftar dalam PLN,” katanya saat dikonfirmasi.
Terpisah, Kepala PT. PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Praya, Muhari mengungkapkan pihaknya tidak mengetahui adanya kilometer listrik yang sudah terpasang di Pasar Renteng. Pasalnya, pihaknya tidak pernah melihat langsung.
“itu dikelola sendiri oleh Disperindag, jadi bukan kWh-nya PLN,” ungkapnya. Muhari menyebut Pihak Disperindag hanya memiliki satu transaksi dengan PLN. Sehingga pihaknya tidak memiliki urusan dengan keberadaan kilometer yang sudah terpasang di dalam pasar.
“Hanya satu transaksi kami dengan Disperindag, yang besar dengan daya 550 ribu kWh, ke dalam itu dikelola sendiri oleh pihak Disperindag,” terangnya.
Menanggapi keberadaan meteran listrik yang sudah terpasang di Pasar Renteng, pihaknya menegaskan jenis yang sudah terpasang itu merupakan meteran curah. “Dia (kilometer, red) tidak perlu pakai barcode karena bukan meteran-nya PLN, bukan aset PLN. Itu dipasang sendiri oleh pihak pengelola,” tegasnya. (fhr)