Mataram (Inside Lombok) – Kapal MT Kristin yang bermuatan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terbakar di perairan Ampenan, Minggu (26/3) kemarin. Kapal tanker seharusnya mensuplai kebutuhan ke terminal BBM Ampenan dan terminal BBM Sanggaran Bali.
Kendati, pasca-kebakaran kapal tanker itu pihak Pertamina memastikan kebutuhan pasokan BBM di Lombok dan Bali tetap terjaga dan aman. Antara lain dengan melakukan pengalihan suplai kapal Olivia yang membawa 2.500 kiloliter (KL) BBM yang sedianya akan bersandar di Terminal BBM Bima.
“Kita tarik dulu untuk memenuhi terminal BBM Ampenan. Kemudian kita pastikan di terminal BBM Ampenan dan Bima mampu menopang kebutuhan BBM Pulau Sumbawa dan Lombok,” ujar PJs Area Manager Pertamina Jatimbalinus, Taufik Kurniawan.
Kemudian untuk pasokan BBM di Sanggaran Bali dipastikan aman, karena terminal di Sanggaran tersebut sangat besar, sehingga tidak akan kehabisan stok BBM. “Sementara pola suplai dialihkan via darat dari Manggis ke Ampenan, sambil menunggu kapal Elizabeth 1 rencananya akan bersandar hari ini dengan BBM 1.000 KL Pertalite,” terangnya.
Saat ini suplai terminal BBM Ampenan dalam keadaan aman, dengan stok pertalite 3.200 KL dengan ketersediaan mencapai 3 hari. Sedangkan terminal BBM Sanggaran 4.200 KL dengan ketersedian 4 setengah hari.
Pihaknya pun meminta masyarakat tidak panik, karena BBM di Pulau Lombok dan Bali dipastikan aman. “Pertamina memastikan stok terminal Sanggaran dan Ampenan dalam keadaan aman dan terjaga,” imbuhnya.
Seperti diketahui, MT Kristin terbakar di perairan Ampenan sekitar pukul 14.50 wita. Kapal tersebut dicarter oleh PT Pertamina International Shipping dengan membawa muatan 5.900 KL Pertalite. Di mana yang sedianya akan dilakukan loading atau bongkar di terminal BBM Ampenan sebesar 2.700 KL, dan dilanjutkan loading ke terminal BBM Sanggaran Bali 3.200 KL. (dpi)
