25.5 C
Mataram
Jumat, 29 November 2024
BerandaBerita UtamaPasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Sebut Satgas Lepas Tangan

Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Sebut Satgas Lepas Tangan

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Salah satu pasien Covid-19 di Lombok Tengah (Loteng) menyebut Satgas Covid-19 lepas tangan terhadap pasien yang isolasi mandiri.

“Kenapa Satgas lepas tangan sama pasien Covid-19 yang isolasi mandiri. Tak terkontrol dan lain sebagainya,”ujar salah satu pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di kecamatan Kopang, Oktariva, Rabu (17/3/2021).

Dikatakan, sejak dirinya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 Senin (15/3/2021) lalu saat swab di Kantor Bupati, tidak pernah ada kontak tracking.

Padahal, saat swab dan dinyatakan positif, petugas menyatakan kalau datanya akan dikirim langsung ke satgas yang ada di masing-masing kecamatan.

“Aroo preet raos doang pejabat-pejabat ni. (Ngomong saja pejabat ini),”cetusnya.

Dia mengaku kalau sejatinya dirinya ingin isolasi terpusat, baik itu di rumah sakit maupun di tempat lain yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Akan tetapi, keluarganya tidak ingin berjauhan.

“Namanya kan (mereka) awam,”ujarnya.

Selama isolasi mandiri pun, dia mengaku tidak pernah mendapatkan pengobatan, baik itu vitamin maupun yang lain.

“Bukan saya tidak mampu beli vitamin atau obat. Tapi kalau masih isolasi mandiri itu sulit jaga jarak. Bersentuhan dengan anggota keluarga, sama-sama sentuh barang yang ada di rumah ini,”tandasnya.

Bahkan, salah satu adiknya saat ini sudah mulai batuk-batuk. Dia khawatir kalau adiknya tersebut juga terpapar Covid-19.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri meminta masyarakat ataupun pasien Covid-19 yang merasa terabaikan itu untuk melapor.

“Laporkan ke saya”,tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho mengatakan, satgas Covid-19 tidak lepas tangan terhadap pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

“Kalau kita lepas tangan kita tidak akan sosialisasi. Masyarakat kita yang masih abai,”ujarnya.

Dia juga mengatakan kalau kontak tracking selalu ada dan dilakukan oleh tim satgas di tingkat bawah, yakni kepala desa atau lurah. Hanya saja, masyarakat takut mengakui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 dan diketahui oleh masyarakat.

“Agar dilaporkan karena ini bukan hanya tanggung jawab Satgas tapi tanggung jawab kita bersama. Tolong dilaporkan sehingga kita bisa melakukan pengawasan,”imbuhnya.

Sebelumnya, PLT Kepala Dinas Kesehatan Loteng, dr. Muzakir Langkir mengatakan kalau isolasi mandiri pasien Covid-19 memang menyulitkan pemerintah di dalam melakukan pengawasan.

“Kendalanya memang itu, pengawasan yang sulit. Apalagi nanti yang isolasi ini terima tamu bertemu dengan orang lain,”katanya.

- Advertisement -

Berita Populer