Lombok Barat (Inside Lombok) – Para pedagang kain pantai yang biasanya menghiasi bibir Pantai Senggigi kini terlihat mulai bisa tersenyum kembali. Menyiratkan beragam harapan akan semakin membaiknya kondisi destinasi itu pasca pandemi agar jualan mereka bisa laris kembali.
“Ya lumayan sekarang, tidak kayak pas (pandemi) covid. Pas covid itu sepi tidak ada pembeli, tamu-tamu domestik tidak ada yang dateng. Pokoknya sulit sudah,” ungkap Pak Sandi, salah seorang penjual kain yang ditemui di Pantai Senggigi, Kamis (09/02/2023).
Kondisi saat ini disebutnya sudah berangsur membaik dengan semakin ramainya kunjungan wisatawan lokal yang datang ke Senggigi. Bahkan beberapa kali tamu kapal pesiar pun banyak yang memilih untuk menghabiskan waktu singgah mereka di Senggigi.
“Sehari ada 1 atau 2 yang beli, itu sudah lumayan,” syukur Sandi. Jika sehari kain yang dijualnya ramai yang beli, ia bisa mengais untung sekitar Rp100-150 ribu per harinya. “Karena kalau yang beli wisatawan lokal ya, untung kita paling Rp5-10 ribu (per-kain),” sambungnya.
Berbeda jika yang membeli adalah turis mancanegara. Kata dia untungnya bisa lebih besar. “Kalau bule kan mata uangnya besar, jadi kita jual agak mahalan,” tutur dia.
Pria yang sudah berjualan keliling di pantai Senggigi sejak 1993 itu biasanya mulai menjajakkan dagangannya sejak pukul 09.00–19.00 Wita setiap harinya. “Ya alhamdulillah walaupun sepi, tapi tetap saja ada yang beli,” imbuhnya.
Jika sebelum pandemi, Sandi mengaku keuntungannya cukup besar karena masih ramai wisatawan yang datang. “Sebelum pandemi dapat kita untung Rp100-200 sehari. Kalau sekarang ya, kadang Rp100-150,” pungkasnya.
Sehingga ia berharap, agar semakin ramai wisatawan dan turis kapal pesiar yang akan diarahkan untuk kembali meramaikan Senggigi. (yud)