Mataram (Inside Lombok) – Sejumlah pedagang di Pasar Pagesangan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan unjuk rasa ke Kantor Dinas Perdagangan Kota Mataram menuntut penataan pasar yang saat ini kondisinya terkesan semrawut.
Sekitar 10 pedagang di Pasar Pagesangan itu terpaksa melakukan unjuk rasa ke kantor Dinas Perdagangan Kota Mataram, Rabu, karena mereka merasa kecewa terhadap kondisi Pasar Pagesangan yang dinilai kurang tertata karena banyak pedagang yang membuka lapak di area parkir.
Salah seorang pedagang buah di Pasar Pagesangan H Said mengeluhkan, kondisi itu berdampak pada omzet yang diperoleh pedagang yang memiliki lapak di dalam pasar berkurang.
“Konsumen merasa lebih mudah untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbelanja di lapak yang ada di area parkir pasar, sehingga enggan untuk masuk,” katanya.
Sebelumnya, katanya, ketika pasar Pagesangan tertata rapi, omzet yang diperoleh mencapai Rp3 juta per hari. Namun dengan kondisi yang terjadi saat ini, omzet yang diperoleh menurun drastis yaitu hanya Rp150 ribu per hari.
“Persoalan ini sebelumnya sudah disampaikan kepada kepala pasar, namun belum ada tindak lanjut,” katanya.
Sama halnya dengan pedagang yang lain Fitri mengeluhkan, sikap Kepala Pasar Pagesangan yang belum ada tindakan tegas. Padahal, dirinya sudah memiliki izin resmi untuk berjualan.
“Kita juga rutin membayar retribusi kebersihan serta yang lainnya. Namun, dengan adanya lapak–lapak yang ada di depan pasar membuat omzet yang diperoleh jauh berkurang,” katanya.
Menurutnya, pedagang di Pasar Pagesangan harus ditata kembali karena jika kondisi ini dibiarkan, pedagang yang sudah membayar retribusi tidak mendapatkan haknya.
“Kami menuntut keadilan kepada pemerintah, tolong tertibkan pasar Pagesangan, karena kalau tidak, hal ini akan berpotensi konflik dan kami juga akan keluar berjualan di jalan besar sekali-kali sudah, setiap ketidakadilan pasti akan melahirkan konflik,” katanya.
Di sisi lain, mereka juga menyampaikan, Pasar Pagesangan pada awalnya mengusung konsep pasar sehat, namun konsep tersebut saat ini sudah berubah menjadi pasar kumuh.
Hal itu dipicu, penjual ikan, sayur dan daging bercampur tempat parkir cidomo. Terlebih lagi produksi sampah para pedagang tidak tertata dengan baik sehingga sekarang Pasar Pagesangan sudah jauh dari sehat.
“Jika mau jualan biar sama-sama adil, isi saja tempat yang ada di dalam. Apalagi pada musim wabah COVID-19, jadi tidak ada jarak potensi penyebaran tinggi karena tidak tertib. Beda dengan dulu tertib, sehat, dan pedagang tertata sesuai jenis dagangan. Tapi sekarang, parkiran bergeser ke jalan raya sehingga bisa berpotensi menyebabkan kemacetan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram H Amran M Amin di sela menerima perwakilan para pengunjuk rasa menyampaikan, terimakasih terhadap aspirasi dari para pedagang Pasar Pagesangan dengan sangat tertib.
“Kami berkomitmen untuk menindak lanjuti apa yang menjadi keluhan para pedagang Pasar Pagesangan dan akan segera memanggil Kepala Pasar Pagesangan untuk meminta Pasar Pagesangan ditertibkan kembali,” katanya singkat. (Ant)