28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPeletakan Batu Pertama Kereta Gantung Rinjani Mulai 17 Desember

Peletakan Batu Pertama Kereta Gantung Rinjani Mulai 17 Desember

Mataram (Inside Lombok) – Rencana investasi pembangunan kereta gantung Rinjani yang dilakukan oleh investor asal Tiongkok terus bergulir. Bahkan sudah dilakukan survei untuk jalurnya, dan ditargetkan proses peletakan batu pertama bisa dilakukan pada 17 Desember 2022 mendatang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Muhammad Rum mengatakan progres investasi kereta gantung terus berjalan. Saat ini sudah ada tim sebanyak 5 orang tenaga ahli datang dari Tiongkok melihat lokasi dan akan menyusun Detail Engineering Design (DED) dan Feasibility Study (FS).

“Dalam waktu dekat insyaallah (akan mulai persiapan, Red), yang jelas 17 Desember akan groundbreaking-nya, tetap akan mulai tanggal segitu,” ucap Rum, Kamis (20/10).

Saat ini tenaga ahli disebutnya sudah melakukan survei kemudian menyusun DED dan FS untuk keberlanjutannya pembangunan kereta gantung tersebut. Dengan peletakan batu pertama pada Desember mendatang, pelaksanaan untuk pembangunan kereta gantung diharapkan lebih terstruktur.

“Jadi bisa terstruktur progres pembangunannya. 1 atau 2 tahun (bisa rampung pembangunannya, Red),” lanjut Rum. Kendati demikian, proses penyelesaiannya bisa saja akan jauh lebih cepat jika dibantu dengan teknologi lebih canggih. Tergantung dari teknologi yang mereka atau investor miliki. Namun tetap memperhatikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan nantinya.

“Kita juga jangan cepat selesai, tapi justru hal lain terjadi ngeri juga kan. Jadi harus diperhatikan, benar-benar matanglah persiapannya, tapi yang ini jelas dia jalan (investasinya, Red),” jelasnya.

Rum menyakinkan bawah selama ini tidak ada kendala untuk progres investasi kereta gantung tersebut. Mengingat beberapa waktu lalu banyak masyarakat yang memprotes rencana pembangunan kereta gantung.

Lokasi pembangunanya sendiri berada di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, dengan total luas lahan yang disiapkan 500 hektare, sebagai lokasi pembangunan kereta gantung, disertai dengan jalur kereta sekitar 10 kilometer (km), dengan dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.

“Tidak ada kendala, karena kita memang tidak melintasi TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani),” terangnya.

Lebih lanjut, karena beberapa waktu lalu menjadi debat tebal di media terkait jalur kereta gantung yang disebut-sebut akan melintasi kawasan TNGR, padahal tidak. Menurut Rum, adanya kereta gantung bahkan berpotensi membuka lapangan kerja baru, terutama bagi masyarakat sekitar.

Dicontohkan, ketika penumpang kereta gantung mencapai titik akhir rutenya, maka tetap harus mendaki untuk sampai ke Gunung Rinjani yang ada di dalam kawasan TNGR. Sehingga jasa porter dan pemandu wisata tetap dibutuhkan oleh tamu yang ingin ke puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak.
“Tracking organizer tetap ada lapangan kerja. Kemudian mereka bisa bekerja sama bagaimana bisa mendatangkan para wisatawan yang akan datang ke sana (Gunung Rinjani, Red),” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer