Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan bendungan menjadi salah satu langkah jangka panjang untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan genangan di Kota Mataram. Pasalnya, setiap musim hujan genangan masih muncul di sejumlah titik.
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan pembangunan bendungan sudah direncanakan sebelumnya. Namun hingga kini belum bisa direalisasikan.
Hal ini disebabkan pembuatan bendungan belum menjadi prioritas. Padahal, keberadaan bendungan tersebut nantinya bisa mengurangi debit air yang masuk ke Kota Mataram.
“Kita sudah ajukan di Balai Wilayah Sungai (BWS), tapi belum menjadi prioritas. Malah yang menjadi prioritas adalah penataan revitalisasi kawasan di Jangkuk,” ujar Mohan.
Pembangunan bendungan ini merupakan rencana jangka panjang pemerintah Kota Mataram. Karena pembangunannya tidak bisa dilakukan oleh Pemkot Mataram saja. Pasalnya, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat.
“Itu masih menjadi bagian dari wilayah Lombok Barat. Kita akan bicarakan itu. Kan biaya pembangunan juga cukup besar,” ujar Mohan.
Saat ini upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi banjir dan genangan di Kota Mataram yaitu dengan normalisasi saluran. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram sudah melakukan normalisasi saluran. Normalisasi yang dilakukan sejak dua bulan terakhir.
“Saya pastikan mereka bekerja. Karena saya pantau sendiri. Tapi kan kondisinya kalian tahu sendiri hujannya cukup besar,” ungkapnya.
Diakui Mohan, meskipun sudah dilakukan normalisasi, masih terjadi luapan air di sungai ataupun di saluran sehingga mengakibatkan genangan. Karena hujan deras yang mengguyur Kota Mataram berdampak pada debit air sungai atau saluran yang cukup tinggi. Hal ini mengakibatkan luapan dan menggenangi beberapa lingkungan di Kota Mataram. (azm)