Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merespon ramainya keluhan terkait akses masuk ke Pantai Kuta, Mandalika, yang dinilai semrawut dengan diberlakukannya pembatasan dengan portal penghalang. Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka menerangkan pembatasan akses ke area Pantai Kuta tersebut sebenarnya bersifat sementara. Pihaknya pun mengaku sudah mendapat banyak masukan dari berbagai pihak terkait kebijakan itu.
“Kita akan buka (akses masuk), tapi kita belum tahu kapan. Kami belum tentukan. Paling tidak satu sampai dua bulan ke depan, kami mohon waktu dulu,” ujarnya. Menurut Troy, untuk dapat membuka akses tersebut pihaknya harus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) terlebih dahulu.
Diakui, ITDC dalam hal ini tidak bisa mengambil sikap sendiri. “Kalau soal jalan itu kami harus koordinasi dengan pemerintah daerah terutama dishub (dinas perhubungan), kepolisian, karena ini bukan hanya milik ITDC, tapi harus komunikasi dengan ini dulu,” ungkapnya.
Kebijakan pembatasan akses masuk dengan portal itu pun disebutnya untuk memberi akses yang nyaman bagi pejalan kaki. “Ini adalah usaha kami agar Mandalika ini lebih baik, lebih cantik dan membuat wisatawan menjadi nyaman. Yang terpenting sekarang itu bagaimana agar MotoGP tahun ini lebih baik daripada sebelumnya,” tandasnya.
Sebelumnya kebijakan ITDC membatasi akses masuk ke Pantai Kuta mendapat keluhan dari banyak pihak, terutama pelaku usaha di sana. Pasalnya, hal itu dinilai membuat kunjungan sepi sehingga pelaku usaha kesulitan menjalankan usaha mereka dan mengalami penurunan omzet.
Porta besi yang terpasang di beberapa jalan masuk menuju Pantai Kuta itu pun dinilai menjadi faktor penghambat wisatawan yang hendak berkunjung ke area tersebut. Seperti diungkapkan salah satu pengelola penginapan yang ada di Pantai Kuta, Gede Ariesta Weda, di mana pihaknya menyayangkan keberadaan portal tersebut karena akses wisatawan untuk datang ke lokasi tersebut terkesan dibatasi oleh pihak pengelola kawasan.
“Untuk apa ini Kuta Mandalika dibuat indah, tapi semua orang sangat sulit untuk mengakses? Apalagi sejak ditutup itu, tamu kami banyak yang mengeluh,” katanya, Minggu (18/62024) di Mandalika. Selain itu sejak portal dibuat kunjungan wisatawan ke tempat mereka merosot karena nyaris tidak terakses. “Kalau sebelum ada portal itu lumayan ramai lah di sini, tapi ada saja tamu yang sekadar ngopi dan memesan beberapa makanan. Kalau sekarang sangat sepi,” lanjut Gede.
Pembatasan akses masuk itu pun telah dilakukan sejak MotoGP 2023 lalu. Bahkan tamu yang hendak datang ke lokasi itu sempat komplain karena mobil yang ditumpangi tamu itu tidak bisa diantar sampai ke depan hotel, itu menjadi keluhan-keluhan yang terus berulang. “Kami khawatir ini akan berdampak terhadap citra Kuta Mandalika, mereka akan bercerita tentang ini kan jadi sepi, kami ini mati segan hidup tak mau,” katanya.
Karenanya, pihaknya berharap semua pihak yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi akses menuju Pantai Kuta Mandalika, supaya semua orang bisa datang dan menikmati keindahan pantai tersebut. “Semoga sekarang pihak ITDC dapat mendengar keluhan kami ini agar segera membuka akses itu,” tandasnya. (fhr)