Lombok Utara (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyambut positif rencana investasi penyulingan air segar siap minum di kawasan Tiga Gili. Investasi itu rencananya akan dijalankan oleh investor asal Korea Selatan.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR KLU, Rangga Wijaya mengatakan dalam pertemuannya bersama Dinas Perizinan belum lama ini, investor Korea Selatan ini membawa teknologi penyulingan air laut seperti yang banyak digunakan selama ini di negara maju. Teknologi yang mereka tawarkan justru lebih canggih, yakni penyulingan udara yang disedot oleh mesin dan diubah menjadi air segar yang siap diminum.
Ini merupakan teknologi baru yang dapat berpotensi menjadi solusi atas keterbatasan sumber daya air di kawasan pariwisata Gili yang terkenal dengan destinasi wisata internasional. “Teknologi yang mereka tawarkan bukan untuk penyulingan air laut, melainkan untuk menyuling udara di sekitar kita menjadi air segar. Ini adalah teknologi yang cukup baru, kami nilai menarik,” ujarnya, Senin (13/1).
Menurut Rangga, jika berkaitan dengan mesin penyulingan udara menjadi air, mungkin lebih tepatnya penjualan atau pemasarannya di perusahan-perusahaan seperti hotel atau pelaku usaha di Gili. Namun untuk saat ini sasaran mereka belum jelas mengarah kemana. “Kan masih penjajakan, tahap pengenalan, dan mesin penyuling udara tersebut belum dibawa ke Indonesia. Kita baru dapat presentasi tentang teknologi ini,” terangnya.
Namun, dalam hal ini Pemda KLU menyarankan agar pihak investor menyediakan alat tersebut untuk dijadikan bahan promosi dan pilot project. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku usaha dapat melihat langsung manfaat dan efektivitas teknologi tersebut.
Meskipun konsep ini sangat menarik, pihaknya mengingatkan bahwa masih ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum teknologi tersebut diimplementasikan. Salah satunya adalah bagaimana investor tersebut dapat membawa dan menguji produk ini di Gili, serta bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan dan keberlanjutan proyek. “Pemda tentu akan terus memantau dan memberikan dukungan untuk proyek ini, asalkan semua prosedur dan regulasi yang ada bisa dipenuhi dengan baik,” ungkapnya
Dengan adanya rencana ini, diharapkan teknologi baru yang dibawa oleh investor Korea Selatan dapat memberikan dampak positif bagi kawasan Gili dan sekitarnya, khususnya dalam mengatasi masalah ketersediaan air bersih dan memperkuat infrastruktur yang tahan terhadap bencana.
“Kami di pemerintah Lombok Utara tertarik dengan inovasi teknologi ini dan melihat potensi manfaatnya untuk pembangunan daerah, terutama di sektor pariwisata dan infrastruktur,” demikian. (dpi)