31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaPemda Lotim Tekankan Kenaikan Angka Kemiskinan Bukan untuk Kategori Ekstrem

Pemda Lotim Tekankan Kenaikan Angka Kemiskinan Bukan untuk Kategori Ekstrem

Lombok Timur (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Timur (Lotim) mencatat angka kemiskinan di kabupaten tersebut pada 2023 lalu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Kendati, Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik menekankan kenaikan penduduk miskin tersebut bukan untuk yang kategori miskin ekstrem.

Dijelaskan Juaini, khusus untuk jumlah warga miskin ekstrem di Lotim justru terus menurun sejak 2023. Namun jumlah penduduk miskin secara umum diakui meningkat sekitar 0,23 persen. “Kenaikan itu bukan terjadi pada kemiskinan ekstrem, tapi jumlah penduduk miskin, dan itu pun kenaikannya hanya 0 sekian persen,” ucapnya, Senin (06/05/2024).

Kenaikan jumlah penduduk miskin sendiri di Lotim pada 2023 yakni 15,36 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu yang mencapai 15,13 persen. Artinya jumlah kenaikan penduduk miskin hanya berjumlah tak sampai 1 persen dari total jumlah penduduk.

Penyebab naiknya angka penduduk miskin di Lotim sendiri terdapat dari beberapa faktor, salah satunya yakni karena paparan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu yang membuat perekonomian menjadi tidak stabil, bahkan sampai saat ini kata Juaini belum pulih secara total terutama pada sektor-sektor usaha.

“Untuk jumlah penduduk miskin ekstrim di Lotim justru mengalami penurunan, tahun 2022 lalu dari jumlah 56 ribu turun menjadi 40 ribu pada tahun pada tahun 2023,” terangnya. Faktor variabel diakuinya juga yang menyebabkan kenaikan angka penduduk miskin yakni tidak tepatnya sasaran bantuan sosial di daerah.

Untuk itu, Juaini menyiapkan solusinya yakni dengan mendorong pemerintah desa untuk mensisir rumah tangga dalam kelompok 10 persen terendah atau desil satu yang ada di tingkat desa.

“Karena desil satu lah yang penduduk miskin ekstern sebenarnya. Karena ada juga penduduk yang hampir miskin. Penduduk hampir miskin ini kalau saya jujur tidak disebabkan oleh faktor internal di daerah itu, tetapi faktor eksternal,” katanya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer