32.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaBerita UtamaPemerintah Bebaskan Visa dari 43 Negara, Kunjungan Wisman Diharapkan Meningkat

Pemerintah Bebaskan Visa dari 43 Negara, Kunjungan Wisman Diharapkan Meningkat

Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Hukum dan HAM telah memperluas cakupan kebijakan pemberian bebas visa kunjungan serta visa kunjungan saat kedatangan atau visa on arrival (VoA) khusus wisata bagi wisatawan asing dari 43 negara. Dengan adanya kemudahan tersebut diharapkan memberi dampak positif terhadap pariwisata, terutama di NTB dengan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Dengan kebijakan baru ini yang mulai berlaku sejak 6 April lalu, maka orang asing dari sembilan negara ASEAN bisa masuk dengan bebas visa kunjungan. Sementara visa khusus wisata diberikan kepada orang asing dari 43 negara. Dengan begitu setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19, NTB kini bersiap menyambut lebih banyak kunjungan wisman. Mengingat kondisi pariwisata saat ini juga mulai bangkit.

“Sebagai bentuk persiapan terhadap edaran yang ada, kami para pelaku wisata hotel berbenah dan persiapkan tenaga kerja,” ujar Ketua Indonesian Hotel Manager Association (IHGMA) NTB, Lalu Kusnawan, Selasa (10/5).

Orang asing sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0549.GR.01.01 tanggal 5 April 2022 mengenai Kemudahan Keimigrasian Dalam Rangka Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Pada Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019, wisman bisa masuk ke Indonesia hanya melalui 19 Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang ditunjuk. Untuk saat ini, ada tujuh bandara, delapan pelabuhan dan empat pos lintas batas yang ditunjuk sebagai pintu masuk untuk subjek.

“Sekarang ini wisman yang masuk Indonesia sudah bebas karantina selama sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama, kedua hingga lanjutan (booster, red). Sehingga memberikan rasa aman dan nyaman. Teta protokol kesehatan dijaga,” terangnya.

Untuk itu pelaku usaha pariwisata juga melakukan beberapa persiapan. Antara lain merenovasi kamar-kamar hotel, kemudian karyawan yang sebelumnya dirumahkan kembali dipekerjakan. Selain itu mereka yang bekerja sistem sif kini sudah bisa masuk dengan jam kerja normal. Begitu juga pemasok bahan-bahan makanan dan minuman dan lainnya berdampak positif dengan kebijakan baru ini.

“Ditambah akhir bulan Mei memasuki Juni, Juli, Agustus merupakan high season. Sehingga banyak wisman yang akan berlibur, kami prediksi naik hingga 60 persen,” jelasnya.

Untuk menyambut kedatangan wisman ini, diakui, pelaku wisata hotel khususnya di Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air) telah membuat paket liburan yang cukup terjangkau. Tidak hanya mengunjungi kawasan Gili Tramena, wisman juga akan diajak berkunjung ke Air Terjun Sendang Gile hingga kawasan Sembalun.

“Tidak hanya sektor pariwisata yang kembali menggeliat, namun sektor ekonomi turut terdongkrak signifikan,” katanya.

Sementara itu, okupansi hotel pasca lebaran kemarin masih didominasi wisatawan domestik. Di mana mereka tersebar di kawasan Senggigi hingga Gili Tramena. kondisi ini hingga diperkirakan terus berlanjut hingga akhir Mei untuk pasar wisatawan domestik, setelah itu wisman akan berlibur di periode Juni-Agustus. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer