Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan terus mengawasi komitmen pengusaha dari Lotte grosir yang berjanji akan mengakomodasi hasil produksi dari usaha kecil menengah (UKM) lokal.
Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat, mengatakan, komitmen tersebut telah disampaikan pihak pengusaha sebelum mulai beroperasional.
“Karena itu, kita akan terus awasi agar keberadaan pengusaha tersebut dapat memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi telah dibukanya gerai Lotte grosir di kawasan Abian Tubuh, Kecamatan Sandubaya pada Kamis (17/10).
Mohan mengatakan, sebelum Lotte grosir beroperasional, pihak manajemen menyatakan siap mewadahi UKM di kota ini dan menjalin kemitraan dengan pemasok lokal agar sektor riil bisa bergerak signifikan.
Meskipun pemerintah kota belum melakukan koordinasi lebih spesifik terharap kuota UKM yang dapat terserap pada pasar modern tersebut, termasuk standar yang ditetapkan.
“UKM yang bisa terakomodasi biasanya UKM dari olahan pangan,” ujarnya.
Di sisi lain, wakil wali kota berharap dengan beroperasionalnya pasar modern tersebut mampu memberikan dampak terhadap pengurangan angka pengangguran di Kota Mataram, melalui penyerapan tenaga kerja.
Pasalnya, akibat bencana gempa bumi sejumlah retail modern di Mataram terpaksa gulung tikar, tingkat hunian hotel menurun drastis, begitu juga dengan restoran dan aspek-aspek lainnya yang memicu terjadinya peningkatan angka pengangguran.
Oleh karena itu, untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram perlu adanya dorongan pertumbuhan investasi dalam skala besar yang dapat menyerap tenaga kerja banyak.
Misalnya, pembangunan hotel, restoran, “supermarket” serta investasi lainnya yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Lotte grosir ini menjadi salah satu inevestasi yang dapat menyerap tenaga kerja banyak,” katanya. (Ant)
