Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melalui Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram membantah kebenaran daftar ratusan nama orang dalam pemantauan (ODP) yang belakangan ini beredar melalui media sosial.
“Tidak benar data-data (ODP) itu. Data tersebut tidak valid dan tidak jelas sumbernya, sebab Pemkot Mataram dan gugus tugas tidak pernah merilis data ODP seperti itu,” kata Anggota Tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Mataram yang juga Direktur RSUD Kota Mataram dr HL Heman Mahaputra di Mataram, Senin.
Pria yang akrab disapa Dokter Jack, ini meminta masyarakat Kota Mataram tidak panik dan tidak cepat percaya isu yang beredar jika informasi yang diterima tidak jelas sumbernya.
“Kalau ada informasi yang tidak jelas sumbernya, masyarakat hendaknya melakukan cek dan ricek ke Gugus Tugas Mataram, Dinas Kominfo Mataram atau ke Dikes Kota Mataram. Segala informasi dan rilis data resmi hanya dikeluarkan oleh Dinas Kominfo Kota Mataram melalui Gugus Tugas Mataram,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya sempat beredar pesan “WhatApps” yang memaparkan data sekitar 532 orang ODP di Kota Mataram. Penjelasan data dalam pesan tersebut menyebutkan bahwa ratusan nama itu adalah para ODP yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19.
Dokter Jack membantah opini yang menyebutkan pesan berantai itu berasal dari data gugus tugas yang diduga bocor.
Menurut dia, pihak Gugus Tugas Kota Mataram saat ini tengah menelusuri pihak-pihak yang menyebarkan informasi berantai tersebut.
“Kita lakukan penelusuran siapa yang pertama kali menyebarkan data yang validitasnya meragukan ini, agar Pemkot Mataram mengetahui sumber utama data tersebut darimana. Wali Kota Mataram sebagai Ketua Gugus Tugas Kota Mataram juga telah menyatakan akan menindak tegas siapa pun yang menyebar berita hoaks dan informasi yang meresahkan,” tegas Dokter Jack. (Ant)