Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengusulkan areal Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan dengan luas sekitar delapan hektare menjadi hutan kota ke Kementerian Lingkungan Hidup.
“Saat ini kita sedang menyiapkan desain perencanaan RTH Pagutan menjadi hutan kota dibantu oleh konsultan, sebagai dasar usulan permohonan bantuan ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH),” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M. Kemal Islam di Mataram, Kamis.
Dia menjelaskan pengusulan itu dilakukan berdasarkan program KLH yang ingin membangun hutan kota di seluruh daerah di Indonesia, dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah serta DED (detail engineering design) yang diusulkan.
“Terkait dengan kebutuhan anggaran, kami belum bisa pastikan yang jelas kebutuhannya cukup besar,” katanya.
Dia menjelaskan berdasarkan gambaran hasil penjajakan yang telah dilakukan tim KLH ke RTH Pagutan, direncanakan hutan kota akan ditanami berbagai jenis pohon-pohon langka di Indonesia.
“Dengan demikian, ke depan hutan kota akan menjadi areal rekreasi sekaligus edukasi bagi masyarakat di daerah ini,” ujarnya.
Ia mengatakan rencana awal pemanfaatan areal RTH Pagutan sebagai agrowisata tetap akan disinergikan, selama hal itu tidak bertentangan.
“Prinsipnya, RTH Pagutan akan menjadi kawasan ekonomi produksi, pasar tani seperti Udayanan serta menjadi pusat tani sekali seminggu,” katanya.
Untuk memasyarakatkan RTH Pagutan, pihaknya telah mengarahkan beberapa kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kota untuk digelar di RTH Pagutan, seperti Peringatan Hari Guru dan HUT PGRI tingkat Kota Mataram pada Minggu (24/11), sedangkan sebelumnya kegiatan UMKM dan Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi).
“Harapan kami, lebih banyak lagi organisasi perangkat daerah (OPD) memanfaatkan RTH Pagutan agar keberadaanya lebih dikenal lagi,” katanya. (Ant)