Mataram (Inside Lombok) – Komisi IV DPRD Kota Mataram memantau aktivitas pengunjung dan pedagang yang ada di eks Pelabuhan Ampenan. Dari kunjungan yang dilakukan, beberapa hasil yang menjadi catatan salah satunya fasilitas para pedagang terutama kursi.
Komisi IV DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati mengatakan beberapa catatan dari hasil kunjungannya di Eks Pelabuhan Ampenan yaitu jumlah toilet yang harus ditambah. Dimana, saat ini jumlah toilet yaitu hanya dua unit untuk masing-masing gender. “Tolitenya perlu ditambah dan diperbaiki ya supaya pengunjung merasa nyaman,” katanya.
Selain itu, fasilitas lain yang menjadi sorotan Komisi IV DPRD Kota Mataram ini yaitu musala. Sehingga perbaikan yang dilakukan tidak saja pada fasilitas untuk para pedagang dan tempat atraksi melainkan juga tempat ibadah pengunjung. Dengan begitu akan memberikan kenyamanan ketika pengunjung melakukan ibadah shalat. “Musala juga harus kita renovasi,” ujar Erna.
Perbaikan ini untuk memberikan kenyaman, terlebih lagi saat ini pasca penataan jumlah pengunjung meningkat dari biasanya. Setiap akhir pekan, jumlah pengunjung diprediksi mencapai 1.000 orang per hari. Padahal sebelumnya yaitu mencapai 500 orang pada akhir pekan. “Kantor pengelola pantai juga sudah banyak yang rusak,” tegasnya.
Sementara untuk fasilitas para pedagang dinilai kurang representatif. Sehingga Dinas Pariwisata yang menangani destinasi wisata tersebut juga harus memperhatikan sarana dan prasarana para pedagang. “Meja kursi untuk pengunjung juga perlu diganti,” katanya.
Untuk diketahui, Dinas Pariwisata Kota Mataram menata eks Pelabuhan Ampenan pada tahun 2024 lalu dengan anggaran Rp4,5 miliar. Penataan salah satu destinasi wisata di Kota Mataram tersebut agar bisa menarik kunjungan.
Para pedagang di lokasi tersebut sudah dibuatkan lapak dan berjejer rapi dan dilarang membuat lapak di pinggir pantai. Hal ini dilakukan agar destinasi wisata di Kota Mataram tersebut bisa lebih rapi. (azm)