Mataram (Inside Lombok) – Usia Kota Mataram ke 29 tahun sudah banyak capaian yang diraih. Di usia yang sudah tidak lagi muda ini, masih banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kota Mataram, salah satunya sektor pendidikan.
Pendiri Sekolah Pesisi Juang, Jauhari Tantowi sangat mengapresiasi capaian pemerintah Kota Mataram. Sebagai pemerhati pendidikan khusus anak-anak pesisir, ia mengharapkan agar Pemkot Mataram memberikan perhatian khusus kepada anak-anak tersebut.
“Selama 2 tahun kebelakang kita diterpa Covid-19 sehingga menyebabkan lumpuhnya beberapa sektor termasuk juga sektor pendidikan di anak-anak pesisir,” katanya
Selama pandemi, lanjut Jauhari, pendidikan anak-anak pesisir sangat terpuruk. Sistem pembelajaran berbasis online sangat menyulitkan mereka. Pasalnya, tidak sedikit anak-anak pesisir tidak memiliki handphone Android. Sehingga kesulitan untuk bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar selama pandemi. Hal ini berakibat anak-anak tersebut tidak bisa ikut belajar dan ketinggalan materi pembelajaran.
“Mereka sempat belajar menyewa HP untuk belajar daring dan juga terkendala biaya seragam sekolah untuk bersekolah formal, mulai dari jenjang SD,SMP dan SMA,” katanya.
Dalam sekali daring, anak-anak pesisir menyewa handphone android sebesar Rp2 ribu. Tidak bisa bayangkan selama dua tahun terakhir sekolah menggunakan sistem daring dan dengan keterbatasan fasilitas yang dimiliki.
“Karena diterpa pandemi terkhusus pendidikan anak-anak pesisir di Kota Mataram sangat terpuruk. Tentu ini membutuhkan perhatian pemkot Mataram,” ucapnya.
Perhatian kepada pendidikan anak-anak pesisir untuk membuktikan bahwa pemerintah ada untuk membantu mereka. “Agar jangan hanya sebatas angin lalu saja dan sebatas seremonial, karena kalau kita cermati pada sektor Pendidikan anak-anak pesisir Kota Mataram masih jauh dari kata layak,” ungkapnya.
Pasca pandemi Covid-19 ini, Jauhari mengharapkan Pemkot Mataram memberikan perhatian kepada pendidikan anak-anak pesisir. Sehingga bisa melahirkan generasi emas di masa yang akan datang. Keberadaan anak-anak pesisir juga sebagai penyumbang untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kota Mataram khususnya wilayah pesisir.
“Saya berharap di pasca pandemi ini agar pemerintah Kota Mataram harus getol memperhatikan Pendidikan anak-anak pesisir di Kota Mataram,” harapnya.
Sebagai informasi sekolah pesisi juang terbentuk karena rasa prihatin dengan kondisi anak-anak pesisir. Sehingga sejumlah anak muda lulusan dari berbagai perguruan tinggi baik di Provinsi NTB maupun luar daerah membentuk komunitas sekolah pesisi juang. Keberadaan komunitas ini sangat membantu anak-anak terutama selama pandemi. (azm)