Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Sosial (Dinsos) Lombok Barat masih menunggu petunjuk teknis pembagian bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng bagi masyarakat. Nantinya bantuan itu akan disalurkan selama tiga bulan.
“Kemungkinan yang dapat ini adalah masyarakat kita yang sudah mendapatkan program bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH),” ungkap Kadinsos Lobar, Lalu Martajaya saat dikonfirmasi, Rabu (06/04/2022).
Dirinya merincikan, di mana data penerima PKH di Lobar berjumlah sekitar 43 ribu orang. Kemudian penerima BPNT kurang lebih sekitar 63 ribu lebih. Sehingga jumlahnya mencapai sekitar 100 ribu lebih. Namun diakuinya, dari data itu tidak ada spesifikasi pengajuan BLT yang khusus diberikan kepada para pedagang kaki lima (PKL).
Pembagian BLT untuk minyak goreng itu pun disebutnya akan berbentuk uang tunai yang akan diterima bersamaan dengan penyaluran bantuan PKH. Begitu pun dengan sistem penyalurannya, yang disebut akan dilakukan oleh PT. Pos Indonesia juga.
“Kalau infonya nanti bantuannya ini bentuknya tunai, jadi nanti mereka yang akan membelanjakan sendiri ke agen terdekat,” paparnya.
Martajaya menegaskan, masyarakat yang memperoleh BLT nantinya dapat membelanjakan uang tersebut di agen manapun yang mereka inginkan. Asalkan bantuan tunai tersebut dibelanjakan sesuai dengan peruntukannya.
“Kita tidak boleh ada pemaksaan, mau mereka belanja di agen, di toko tetangga, terserah. Yang penting digunakan untuk membeli kebutuhan sesuai peruntukannya,” beber dia.
Penyaluran itu pun disebutnya akan mulai dilakukan April ini, hingga Juni mendatang. Namun sejauh ini, Martajaya mengaku pihak PT. Pos Indonesia sendiri belum ada yang datang untuk berkoordinasi terkait tanggal penyaluran itu bersama Dinsos Lobar.
“Biasanya nanti pihak PT. Pos akan datang ke kami kalau sudah akan penyaluran,” ujarnya.
“Jadi mereka nanti saat penyaluran akan jadi sekali, termasuk yang BLT minyak goreng sama yang sembako,” pungkasnya. (yud)
