Jakarta (Inside Lombok) – Gerakan Nasional Literasi Digital (GLND) Siberkreasi mengajak masyarakat, khususnya pengguna internet atau yang biasa disebut warganet, untuk bijak menggunakan aplikasi kencan daring demi menjaga keamanan diri dan data pribadi.
Aplikasi kencan online menjadi salah satu pilihan untuk bersosialisasi maupun mencari pasangan di tengah aktivitas yang terbatas karena pandemi virus corona. Sayangnya, tidak sedikit kasus penipuan bermula dari aplikasi kencan online, dengan kedok mengajak berkencan.
Pengguna aplikasi kencan daring wajib waspada ketika beraktivitas di platform tersebut. “Aplikasi kencan online memang sarat akan tindak kejahatan siber atau cybercrime. Diperlukan kewaspadaan yang tinggi terutama dalam memberikan data pribadi di dalam aplikasi tersebut,” kata Nenden S Arum dari Jaringan Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara (SAFENet) dalam pernyataan pers bersama GNLD Siberkreasi, Sabtu.
Menurut Nenden, biasanya kesadaran perlindungan diri orang yang menggunakan aplikasi kencan daring ini rendah karena menganggap sedang bertemu dengan jodoh mereka.
Demi menjaga keamanan diri di platform berkencan, Siberkreasi menyarakankan warganet untuk meninjau fitur keamanan di aplikasi kencan yang digunakan. Perhatikan fitur privasi dan keamanan yang ditawarkan.
Jangan ragu untuk mencoba fitur-fitur tersebut untuk melihat apakah berfungsi dengan baik, misalnya fitur untuk memblokir orang atau kontak di platform. Baca juga dengan teliti kebijakan apa saja yang ada di platform tersebut untuk menjamin keamanan pengguna agar data yang diberikan tidak disalahgunakan.
Menurut Siberkreasi, aplikasi kencan online yang memiliki proses verifikasi data yang panjang cenderung lebih aman, meskipun pada awalnya terkesan rumit. Verifikasi yang panjang ini berfungsi untuk menilai keaslian akun sehingga semakin kecil kemungkinan akun yang terdaftar adalah palsu.
Pengguna disarankan untuk tidak memakai aplikasi kencan yang bisa saling mengirim pesan sebelum saling “match” atau menyukai untuk membuka fitur obrolan. Sebaiknya jangan melayani obrolan dari pengguna yang tidak “match” dengan profil sendiri.
Jika sudah menemukan orang yang cocok, usahakan tetap berkomunikasi lewat platform tersebut, bukan lewat aplikasi pesan instan yang bersifat pribadi.
Ketika sudah merasa yakin orang tersebut tidak bermaksud jahat, pengguna bisa mempertimbangkan untuk mengontak secara pribadi. Ketika ada di tahap ini, pertimbangkan untuk menggunakan layanan seperti Google Voice Account agar nomor pribadi tidak terlacak.
Pertimbangkan juga untuk menggunakan aplikasi pelacak nomor ponsel untuk memastikan nomor teman kencan sesuai dengan data yang dimiliki. (Ant)