31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaPenggusuran Empat Rumah Warga di Kuta Mandalika, Suasana Ricuh Jadi Tontonan Wisatawan

Penggusuran Empat Rumah Warga di Kuta Mandalika, Suasana Ricuh Jadi Tontonan Wisatawan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Empat bangunan rumah warga di Dusun Kuta Tiga, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) dirobohkan pihak InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Kamis (4/7). Alat berat yang dikirim dengan cepat meratakan rumah-rumah warga yang disebut masih berada di dalam kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut.

Penggusuran tersebut melibatkan satuan Polisi Pamong Praja, pihak kepolisian dan security. Saat penggusuran berlangsung, pemilik rumah dan petugas keamanan sempat ricuh hingga adu mulut pun tak terelakkan. Keramaian itu pun memancing perhatian publik, di mana banyak masyarakat bahkan wisatawan ikut menonton.

Maesarah, salah satu warga yang kena gusur tidak sanggup melihat rumahnya dihantam alat berat. Bangunan di atas lahan seluas 300 meter persegi yang sudah ditempatinya sejak lama itu pun tidak membutuhkan waktu lama untuk rata dengan tanah.

Ia sendiri mengaku lahan tersebut sudah dibeli oleh keluarganya. Bahkan Maesarah menunjuk bukti surat pernyataan jual beli yang tertanggal 20 September 2006 bermaterai dan ditandatangani sejumlah pihak. “Tanah ini sudah dibeli oleh orang tua saya. Ini saya bukti surat jual beli yang ditandatangani orang tua saya dulu, yang beli dari Pak Djami, itu tahun 2006,” katanya.

Maesarah mengaku penggusuran itu dilakukan ITDC tanpa pemberitahuan, misalnya seperti surat pengosongan. Selain itu, pihaknya mempertanyakan alasan ITDC menggusur rumah miliknya. “Apa dasar kalian menggusur rumah saya. Ini tanah milik saya,” lanjutnya.

Ia pun mempertanyakan ketidakhadiran petinggi ITDC selaku pihak yang melakukan penggusuran. Padahal pihaknya berharap ada penjelasan untuk penggusuran rumah yang dihuninya sejak lama itu. “Katanya ada petinggi ITDC yang mau hadir, namanya Pak Wahyu (General Manager The Mandalika, Red). Kemana dia, kenapa dia tidak datang ke lapangan? Suruh dia datang ke sini,” ujarnya berteriak.

Saat dilakukan penggusuran hadir di lokasi Direktur Site Operation The Mandalika, Pari Wijaya; Kepala Dinas Pariwisata Loteng, Lalu Sungkul; serta Camat Pujut, Jumahir. Saat dikonfirmasi di lapangan, Pari Wijaya enggan memberikan komentar.

Dijelaskan Pari, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk memberikan keterangan. “Nanti tanya ke Pak Wahyu saja. Saya tidak punya kapasitas untuk memberikan komentar,” ujarnya singkat. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer