Mataram (Inside Lombok) –
Kapolda NTB, Irjen. Pol. Muhammad Iqbal memberi atensi khusus bagi masyarakat yang menonton seri balap di Sirkuit Mandalika dengan menaiki bukit, bahkan memanjat pohon. Menurutnya, fenomena tersebut adalah bentuk euforia masyarakat yang tidak perlu dibesar-besarkan.
“Bagi kita (tugas anggota kepolisian) itu melarang, bukan melakukan penegakan hukum. Karena nanti kalo jatuh itu kasihan mereka,” ujar Iqbal saat memberi tanggapan, Senin (15/11).
Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan penyelenggara untuk merapikan masalah tersebut. Di sisi lain, jika ada masyarakat yang menonton dari bukit yang merupakan area publik, pihaknya justru mempersilahkan.
“Asalkan jangan ada gangguan keamanan, jangan ada pelanggaran protokol kesehatan, dan jangan sampai keselamatan masyarakat terganggu,” tegas Iqbal.
Diterangkan, pihaknya telah membentuk tiga tim untuk melakukan pengawasan selama seri balap berlangsung di Sirkuit Mandalika. Pertama, tim untuk mengurai kemacetan. Di mana seluruh jajaran Polres diminta membentuk tim yang akan bertugas 24 jam.
Kedua tim untuk pengamanan yang bergabung dengan personel TNI. Khususnya untuk mengatasi gangguan keamanan yang nantinya akan berjaga untuk mencegah gangguan eksternal yang mungkin terjadi.
Ketiga, dibentuk tim khusus untuk memantau protokol kesehatan (prokes) bagi para penonton. Khususnya untuk mencegah kerumunan dan pelanggaran protokol seperti tidak memakai masker.
“Tim itu sudah bekerja,” jelas Iqbal. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan skenario pengamanan untuk mengurai kemacetan yang mungkin terjadi. Dicontohkan seperti kemacetan yang sempat muncul saat gelaran Idemitsu Asia Talent Cup berlangsung akhir pekan kemarin.
“Memang ada beberapa kemacetan yang terjadi. Itu adalah indikator bahwa magnet daripada World Superbike (WSBK) ini terdengar kemana-mana,” ungkap Iqbal.
Kendati demikian, kemacetan yang terjadi dijelaskan tidak berlangsung lama. Artinya, dalam hitungan menit sudah bisa terurai oleh tim yang berjaga di lapangan. (nco)