Mataram (Inside Lombok) – Untuk mengantisipasi kekurangan stok pada event MotoGP, Dinas Pertanian Kota Mataram akan mendatangkan 40 ton daging. Selain daging impor, jumlah pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH) juga mulai ditingkatkan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli mengatakan pelaku usaha yang mengajukan izin untuk memasukkan daging impor cukup banyak. Semua izin yang diajukan diakomodir oleh Pemda.
“Banyak yang minta untuk memenuhi kebutuhan pada MotoGP dan kita penuhi. Karena lebih baik (stok) lebih daripada kurang,” katanya, Jumat (28/1) di Mataram.
Untuk daging sapi, jumlah yang akan didatangkan yaitu sebanyak 40 ton. Sementara untuk daging ayam, akan didatangkan sebanyak 100 ton. Daging impor yang didatangkan ini untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan.
“Karena kalau ayam jumlah kebutuhan itu sebanyak 100 ton per bulan. Kalau daging sapi biasanya itu 25 ton lebih dalam sebulan,” jelas Mutawalli.
Saat ini, kebutuhan daging tersebut sedang dipersiapkan. Selain daging impor, produksi lokal juga akan tetap diakomodir. Pasalnya, daging impor biasanya untuk memenuhi kebutuhan perhotelan dan restoran.
“Daging lokal tetap diakomodir. Karena beda pasar. Kalau daging impor beku pasarannya hotel, restoran. Kalau yang dipotong di RPH dijual di pasar tradisional,” ungkap Mutawalli. Diterangkan, daging impor yang masuk ke Kota Mataram banyak berasal dari New Zealand dan Brazil. “Daging impor juga dari India, tapi katanya lebih mahal dari Brazil,” sambungnya.
Sementara untuk harga daging saat ini berdasarkan pantauan pihaknya masih normal, yaitu Rp120-125 per kg. “Kalau harga masih normal belum ada kenaikan,” pungkasnya. (azm)