25.9 C
Mataram
Kamis, 24 April 2025
BerandaBerita UtamaPenunggak Iuran PDAM Lotim Didominasi ASN, Pemda Beri Atensi

Penunggak Iuran PDAM Lotim Didominasi ASN, Pemda Beri Atensi

Lombok Timur (Inside Lombok) – Tunggakan iuran PDAM di Lombok Timur (Lotim) pada 2024 mencapai sekitar Rp10 hingga 11 miliar, dengan sebagian besar penunggak berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari total 11 ribu ASN di Lotim, sekitar 60 persen diantaranya diketahui menunggak pembayaran iuran PDAM.

Direktur PDAM Lotim, Sopyan Hakim mengatakan Pemda Lotim telah melakukan pemutihan untuk memberikan keringanan kepada pelanggan, termasuk penghapusan denda. “Kami berharap dengan adanya kebijakan ini, tidak ada lagi pelanggan yang menunggak tahun ini,” ujar Sopyan saat ditemui pada Rabu (9/4).

Bupati Lotim, lanjut Sopyan, telah memberikan arahan tegas terhadap ASN yang menunggak. Bahkan, sanksi akan diberikan kepada ASN yang tidak disiplin dalam membayar iuran PDAM.

Sejak awal 2025, pendapatan PDAM Lotim mengalami peningkatan yang signifikan, tercatat mencapai Rp2-2,5 miliar per bulan. Sebelumnya, pada tahun 2024, pendapatan PDAM hanya berkisar antara Rp500-700 juta per bulan. “Alhamdulillah, sejak awal tahun pendapatan kita meningkat. Total pendapatan selama tiga bulan pertama tahun 2025 sudah mencapai Rp5-6 miliar,” tambahnya.

Sopyan juga menyebutkan bahwa pada tahun ini, dengan adanya pemutihan dan keringanan, tidak ada lagi pelanggan yang menunggak. Sebelum beroperasinya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan, PDAM memiliki 29 ribu pelanggan aktif. Namun, 2 ribu pelanggan dinyatakan tidak aktif karena masalah seperti rusaknya meter air dan rendahnya debit air yang tidak dapat menjangkau beberapa lokasi.

Dengan hadirnya SPAM Pantai Selatan, sekitar 1.940 sambungan rumah (SR) baru berhasil diaktifkan, sehingga total pelanggan aktif PDAM Lotim kini mencapai 30 ribu SR. “Kapasitas SPAM Pantai Selatan mencapai 8 ribu pelanggan, dan setelah beroperasinya, kami berharap semua pelanggan yang sebelumnya tidak terjangkau bisa kembali mendapatkan layanan,” ujar Sopyan.

Namun, Sopyan juga mengakui bahwa jaringan perpipaan PDAM Lotim, terutama untuk jaringan distribusi bersama (JDBE), sudah cukup tua, dengan rata-rata berusia lebih dari tujuh tahun. Revitalisasi jaringan secara menyeluruh memang membutuhkan biaya besar dan tidak bisa dilakukan sekaligus. “Jaringan distribusi utama (JDU) sudah sangat bagus dan jarang terjadi kebocoran,” tambahnya.

Meski sempat terhenti beberapa waktu akibat kebocoran di jaringan perpipaan utama, kini SPAM Pantai Selatan kembali beroperasi setelah perbaikan dilakukan oleh PUPR. “Alhamdulillah, sekarang semua kebocoran telah diperbaiki dan SPAM Pantai Selatan kembali beroperasi dengan normal,” tutupnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer