25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPenyelidikan Dugaan Penganiayaan Santriwati, Al-Aziziyah Nyatakan akan Terbuka dan Kooperatif

Penyelidikan Dugaan Penganiayaan Santriwati, Al-Aziziyah Nyatakan akan Terbuka dan Kooperatif

Mataram (Inside Lombok) – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat (Lobar) menyatakan akan terbuka pada semua pihak yang membutuhkan informasi terkait dugaan penganiayaan santriwati yang saat ini menyita perhatian publik. Pengasuh Ponpes Al-Aziziyah, Ustaz Amirudin, menyatakan pihaknya sejak awal berupaya kooperatif untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.

Diterangkan, pengurus Ponpes Al-Aziziyah pada awal pekan lalu telah bertemu tim pendamping NI (13), siswa yang diduga mengalami perundungan hingga saat ini menjalani perawatan medis di RSUD dr. R. Soedjono Selong. “Sejak pertemuan kami Senin itu sudah kami sampaikan, bahwa kami tidak menutup diri. Bahkan dengan tegas kami sampaikan, dengan sangat jelas, tidak sama sekali menutup diri,” ungkap Amirudin.

Sampai saat ini pihaknya pun telah dimintai keterangan oleh beberapa pihak terkait dugaan perundungan itu. Mulai dari pihak kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Forum Komunikasi Pondok Pesantren, hingga awak media. Pihak ponpes pun menyatakan akan terbuka pada semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut.

“Terkait ada polisi mau datang menginvestigasi, mau melakukan pemeriksaan, mau apapun, kami persilakan. Bahkan dari kemarin-kemarin sudah datang dari LBH, KPAI, wartawan,” lanjut Amirudin.

Diceritakan, saat kabar adanya perundungan itu terdengar, pihak pondok juga telah melakukan investigasi. Antara lain dengan mengumpulkan seluruh penghuni kamar di Asrama Putri Ponpes Al-Aziziyah, ketua kamar, pengasuh asrama, hingga dewan pengasuh asrama.

Berdasarkan keterangan yang diterima pihak pondok dari penghuni asrama itu, NI dan penghuni kamar 27 di lantai tiga asrama tersebut yang menjadi kamarnya tidak memiliki masalah sebelumnya. Beberapa saksi juga menyatakan melihat NI mengkorek jerawat di wajahnya dengan jarum, sebelum akhirnya mengalami demam dan dua hari setelahnya dijemput pihak keluarga.

Pihaknya pun menduga NI mengalami infeksi akibat menusuk jerawat dengan jarum tersebut, dan telah menginformasikan hal itu ke pihak RSUD dr. R. Soedjono Selong. “Barangkali bisa menjadi salah satu aspek, yang bisa didalami oleh tim medis rumah sakit selong,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya menegaskan akan terbuka terhadap investigasi dari pihak manapun. “Ponpes Al-Aziziyah akan bersikap koopertif dan mendukung segala upaya mencari titik terang terhadap sebuah kebenaran. Bila kebenaran sudah datang, maka semua pihak wajib untuk rujuk (mengikuti) kebenaran,” tandas Amirudin. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer