27.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaPerayaan Lebaran Topat di Kota Mataram Terpantau Aman dan Terkendali

Perayaan Lebaran Topat di Kota Mataram Terpantau Aman dan Terkendali

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memberlakukan penyekatan bagi masyarakat yang hendak memasuki wilayah Kota Mataram. Penyekatan ini dilakukan di beberapa pintu masuk Kota Mataram seperti Gerimak, Dasan Cermen, hingga Tembolak.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan, penyekatan ini dilakukan untuk mengantisipasi masyarakat yang akan masuk ke wilayah Kota Mataram dengan tujuan untuk merayakan Lebaran Topat.

Berdasarkan informasi dari petugas di pintu masuk kota, pantauan mobilitas warga sampai dengan siang hari tadi terpantau masih cukup aman dan terkendali. Meskipun demikian, petugas telah melakukan putar balik terhadap sejumlah pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang terindikasi datang untuk berwisata.

“Yang diputar balik tentu ada. Untuk jumlah pastinya saya belum terima informasinya. Mungkin ada sekitar puluhan,” katanya, Kamis (20/5/2021).

- Advertisement -

Ia menjelaskan, putar balik terhadap pengendara yang hendak masuk ke Kota Mataram itu diberlakukan bagi warga yang bertujuan untuk berwisata merayakan Lebaran Ketupat. Meskipun demikian, warga luar Kota Mataram diperbolehkan masuk ke wilayah kota jika bertujuan untuk urusan kesehatan dan bekerja.

“Kalau untuk urusan kesehatan dan pekerjaan silakan masuk kita tidak larang asal sesuai dengan protokol kesehatan. Yang kita larang adalah warga yang hendak berwisata. Pasalnya semua objek wisata kita tutup semua jadi buat apa mereka masuk ke wilayah kota kalau tujuannya berwisata,” tuturnya.

Sementara itu, menurut pantauan petugas lapangan di sejumlah obyek wisata di Kota Mataram seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading, Loang Baloq, dan Kolam Renang Cantika, terlihat sepi pengunjung. Ini artinya, masyarakat sudah kooperatif untuk merayakan Lebaran Ketupat di rumah.

“Kalau tidak pandemi, ribuan warga akan tumpah ruah disepanjang pantai merayakan puncak Lebaran Ketupat yang merupakan lebaran setelah enam hari puasa Syawal,” jelasnya.

- Advertisement -

Berita Populer