26.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaPerkuat Kapasitas Keluarga, Pemprov NTB Bentuk Pusat Pembelajaran Hingga Desa

Perkuat Kapasitas Keluarga, Pemprov NTB Bentuk Pusat Pembelajaran Hingga Desa

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat membuka acara pembukaan Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Didampingi Asisten 1 di Aston Inn Mataram, Rabu (01/09). (Inside Lombok/istimewa )

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di seluruh Kabupaten/Kota. Keberadaan Puspaga ini berfungsi sebagai unit pelayanan pembelajaran keluarga sampai ke tingkat desa.

Hal ini sejalan dengan cita – cita pembangunan NTB Gemilang yakni dalam meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan pengasuhan anak dan menurunkan kekerasan terhadap anak. Selain itu juga untuk menurunkan angka pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak. Ini menjadi salah satu program/kegiatan strategis untuk percepatan KLA dengan menyediakan layanan untuk penguatan kapasitas keluarga.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah terus mendorong agar seluruh Kabupaten/Kota dapat segera membentuk Puspaga. Pembentukan pusat belajar ini diharapkan bisa hingga tingkat desa atau kelurahan.

“Puspaga harus diseriusi. Ini adalah menjadi kewajiban kita dalam menyiapkan fasilitas dan program Pemerintah untuk masyarakat, saya akan terus mendorong agar Puspaga dapat dibentuk diseluruh Kabupaten/Kota” tutur Ummi Rohmi saat membuka acara pembukaan Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Didampingi Asisten 1 di Aston Inn Mataram, Rabu (01/09).

- Advertisement -

Selain itu, wagub mengimbau kepada seluruh stokeholder terkait agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya terkait masalah stunting, kematian ibu, kematian bayi, dan berbagai masalah kesehatan yang kompleks seperti pernikahan anak, PMI Ilegal, Narkoba, Lingkungan Hidup, Bencana, dan lain sebagainya.

“Permasalahan kita di NTB sebagian besar disebabkan oleh kurangnya edukasi dan pemahaman, banyaknya yang tidak mengerti mengenai berbagai hal, misalnya dalam hal pola hidup bersih dan sehat yang sudah dibicarakan bertahun – tahun tetapi belum juga kita dapat tuntaslkan,” pungkas Wagub.

Senada dengan Wagub NTB, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2B) NTB, Hj. Husnanidiaty Nurdin mengatakan bahwa puspaga adalah salah satu pintu yang berada dihulu dalam rangka mencegah perkawiann anak.

“Puspaga itu pembelajaran sebagaimana yang ibu wagub katakana apa yang kita lakukan ini adalah edukasi yakni parenting dan edukasi yang menjadi perhatian kami,”tegasnya.

Selain itu, Eny juga menginformasikan kepada Wagub NTB bahwa rumah aman (shelter) di NTB sudah diaplikasikan 100% di seluruh Kabupaten/Kota.

“Alhamdulillah 10 kabupaten kota sudah terdapat shelter, hanya saja UPTD belum semua, UPTD yang sudah ada itu baru 6, sementara 4 kabupaten yang belum itu dari kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Bima dan Kota Mataram semua masih berproses,” pungkasnya.

- Advertisement -

Berita Populer