Mataram (Inside Lombok )- Perluasan bisnis dilakukan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTB. Terutama pada bisnis-bisnis yang memiliki potensi besar dapat dikelola dengan baik. Salah satunya bisnis penggemuk sapi, mengikuti tingginya permintaan daging lokal saat ini.
Sekretaris HIPMI NTB, Lalu Fatahillah mengatakan untuk mendukung ekspansi bisnis yang dilakukan para anggotanya, beberapa waktu lalu pihaknya bersama dengan Bank NTB syariah telah melakukan kerjasama dalam hal pembiayaan untuk penggemukan sapi.
“HIPMI NTB mengajukan 10 kelompok dengan anggota 5 orang per kelompok untuk mendapatkan pembiayaan penggemukan sapi,” ujar Fatahillah, Rabu (20/4).
Menurutnya, ekspansi HIPMI ke bisnis penggemukan sapi karena melihat peluang tingginya permintaan daging sapi di NTB. Termasuk permintaan dari luar daerah seperti Jakarta, Jawa Barat. Mengingat NTB kerap kali memasok sapi hidup ke sejumlah daerah yang mengalami kekurangan daging sapi.
“Saat ini yang paling aman salah satunya daging sapi, permintaan lokal saja masih tinggi sekali, belum yang dari luar daerah,” tuturnya.
Sebagai informasi, data Pemprov NTB menyebutkan jumlah populasi sapi NTB pada 2020 mencapai 1.285.746 ekor sapi yang tersebar di 11 kabupaten dan kota. Populasi sapi kota Mataram 2.260 ekor, kabupaten Lombok Barat 124.508, Lombok Tengah 179.189 ekor, Lombok Timur 146.454 ekor, Lombok Utara 94.987 ekor, Sumbawa Barat 80.933 ekor, Sumbawa 271.246 ekor, Dompu 146.405, kota Bima 25.891 dan kabupaten Bima 213.873 ekor
Untuk kelancaran dalam memperluas bisnis yang dilakukan, HIPMI NTB sudah menandatandatangani MoU pembiayaan dengan Bank NTB Syariah. Di mana dengan skema pembiayaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) tani senilai Rp50 juta per orang, sudah termasuk pembelian 3 sapi lokal atau 2 sapi eksotik, pembiayaan makan sapi selama 6 bulan, dan biaya pembuatan kandang.
“Kami sudah menyiapkan lahan kandang seluas 3 hektare di Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat,” katanya.
Nantinya lokasi kandang terpusat dan dibangun secara kolektif, dengan pemeliharaan terpusat kualitas sapi akan mudah dikontrol dan keamanannya terjamin. Mengingat daging sapi segar sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat dibandingkan dengan daging beku.
“Karena permintaannya yang banyak, kita coba sediakan itu buat masyarakat. Agar kebutuhannya terpenuhi,” ucapnya. (dpi)