26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPerluasan TPA Kebon Kongok Dimaksimalkan untuk Pengolahan Sampah

Perluasan TPA Kebon Kongok Dimaksimalkan untuk Pengolahan Sampah

Mataram (Inside Lombok) – Tahun 2023 mendatang, tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Kebon Kongok akan diperluas. Berbagai fasilitas pengolahan sampah pada lokasi yang baru itu pun akan difungsikan, sehingga sampah yang dibuang tidak menumpuk seperti saat ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTB, Julmansyah menyebutkan saat ini produksi sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok mencapai 340 ton per hari. Minimnya pengolahan berdampak kelebihan kapasitas TPA tersebut.

“Belum ada prosesnya. Jadi semua tertumpah ke landfill lama, sehingga lebih cepat numpuknya,” katanya, Kamis (21/10) pagi.

Untuk landfill baru di area perluasan TPA Kebon Kongok kata Julmansyah, pengolahan sampah yang ada akan dimaksimalkan. Sampah yang dibuang akan terpilah lebih dahulu oleh petugas ataupun masyarakat. Nantinya, sampah yang masuk sekitar 120 ton akan dijadikan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Yang masuk sebagai SRF/RDF cacahan sampah dan yang lain bisa menjadi kompos. Sehingga yang ke landfill itu hanya residu saja,” ujarnya.

Sampah yang akan diolah sesuai dengan jumlah sampah yang masuk. Untuk sampah plastik nantinya akan sangat berkurang ke TPA. “Nanti yang masuk itu kayak rating yang organik dan itu nanti akan jadi RDF,” katanya.

Ia mengakui, produksi sampah akan tetap terjadi penambahan. Namun penumpukan sampah di landfill yang baru disebutnya tidak secapat lokasi yang lama. Karena TPA sebelumnya tidak pernah ada pengolahan.

“Tidak secepat landfill lama. Karena landfill lama itu tidak ada processing, semua ditumpahkan di situ. Lokasi yang sekarang ini 1,2 hektare,” katanya.

Dirincikan, komposisi sampah yang masuk ke TPA Regional Kebon Kongok yaitu plastik 79,15 ton atau 23,28 persen, ranting atau daun 69,36 ton atau 20,40 persen, kertas 49,84 persen atau 14,66 persen, dan kaca/beling sebesar 36,14 ton atau 8,62 persen.

Selain itu sampah dapur sebanyak 29,31 ton atau 8,62 persen, logam 26,38 ton atau 7,76 persen, tekstil 24,41 ton atau sebesar 7,18 persen, karet kulit 6,81 ton atau 2,00 persen dan lain-lain 18,60 ton atau 5,47 persen. Sehingga total sampah yang dibuang ke TPA sebesar 340 ton per hari.

Sementara untuk pengolahan yang akan dilakukan yaitu 27,46 ton sampah per hari akan dibawa ke fasilitas daur ulang untuk dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai ekonomi. Sebanyak 8,68 ton sampah dapur akan dijadikan sebagai pupuk kompos, 7,76 ton sampah jenis logam akan dibawa ke bank sampah, sebanyak 10,63 ton beling atau kaca akan dijadikan sebagai bahan baku batako dan paving block.

“Sehingga nanti ada 5,47 ton perhari residu yang akan dibuang ke landfill,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer