Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, permintaan daging sapi di sejumlah pasar tadisional di kota ini sudah mulai normal, begitu juga dengan harganya.
“Kondisi itu terjadi seiring berakhirnya perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, selama satu bulan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Selasa.
Sejak kemarin, kata Mutawalli, pemotongan sapi di dua rumah potong hewan (RPH) yakni Majeluk dan Sekarbela sudah kembali normal dengan jumlah pemotongan per hari sebanyak 20-25 ekor. Menurun dibandingkan selama bulan Maulid yang mencapai 30-35 ekor per hari.
Harganya pun, sudah kembali stabil yakni Rp120.000 hingga Rp125.000 per kilogram dari harga sebelumnya selama bulan Maulid mencapai Rp130.000 sampai Rp135.000 per kilogram.
“Mulai awal pekan ini permintaan rekomendasi penambahan pemotongan sapi di RPH Majeluk dan Sekarbela sudah tidak ada lagi. Saat bulan Maulid yang hampir setiap hari para jagal meminta rekomendasi,” katanya.
Menurutnya, tingginya permintaan daging sapi di sejumlah pasar di Kota Mataram, karena masyarakat Kota Mataram memiliki tradisi merayakan Maulid selama satu bulan penuh secara bergantian pada setiap lingkungan.
Untuk merayakan Maulid, masyarakat menyiapkan berbagai jenis makanan yang akan disajikan kepada para tamu yang datang berkunjung ke rumah mereka, dirangkaikan dengan kegiatan zikir dan doa.
Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi segar bagi warga kota selama bulan Maulid, Distan sebelumnya telah memberikan rekomendasi kepada sejumlah pengusaha untuk mendatangkan 230 ekor sapi dari luar.
“Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama perayaan Maulid, penambahan stok sapi tersebut dimaksudkan juga guna menjaga harga daging sapi di pasar tetap stabil,” ujarnya. (Ant)