Lombok Tengah (Inside Lombok)- Aktivitas menenun di desa Sukarara kecamatan Puyung Lombok Tengah (Loteng) bangkit kembali setelah beberapa bulan mandek karena pandemi Covid-19.
“Kita berproduksi meskipun di tengah pandemi Covid-19”,kata petugas di salah satu galeri tenun di desa Sukarara, Zaenur, Kamis (3/11/2020).
Untuk sementara ini, ada dua penenun yang tetap berada di galeri untuk mendemokan cara menenun ketika ada pengunjung yang datang.
Sedangkan penenun lain tetap berproduksi di rumah masing-masing. Jumlahnya sekitar 700 orang dari ribuan penenun yang ada di desa Sukarara.
“Ada ribuan jumlah penenun yang pasif. Yang aktif sekitar 700 orang. Itu yang masukkan tenun ke sini (galeri)”,katanya.
Ratusan penenun tersebut, tidak seluruhnya tergabung dalam Asosiasi Tenun Loteng.
Sementara itu, kegiatan menenun di desa Sukarara kembali digalakkan sebagai persiapan merchandise atau sovenir untuk para pengunjung di event MotoGP tahun 2021 mendatang.
“Di sini masuk (UKM) untuk merchandise MotoGP itu”, katanya.
Khusus di galeri tersebut akan menyiapkan baju yang terbuat dari tenun khas Lombok yang mengangkat icon Lombok.
“Ribuan yang disiapkan. Karena kan kontrak MotoGP 10 tahun. Sekarang ini sudah disiapkan bahannya saja”, katanya.