Mataram (Inside Lombok) – Pertamina Jatimbalinus pastikan antrean sejumlah kendaraan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bukan berarti adanya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Baik itu solar maupun Pertalite.
Belum lama ini beredar video di sebuah SPBU wilayah Mujur, Lombok Tengah, terkait dengan keluhan kendaraan yang menganteri pembelian solar. Bahkan nampak sejumlah deret jeriken. Kendati demikian, terkait dengan kondisi di video tersebut diyakini bahwa stok BBM ada. Hanya saja kebutuhannya datang secara bersamaan, sehingga terjadi antrean tersebut.
“Antrean itu belum tentu ada kelangkaan, yang pasti tergambar kebutuhan di waktu yang bersamaan. Makanya ngantre. Apakah SPBU yang disampaikan itu langka atau enggak, itu kami cek di sistem digital,” ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Rabu (19/6).
Hasil pantauan Pertamina pada SPBU tersebut, BBM baik Solar maupun Pertalite masih tersedia. Hanya saja, ada beberapa SPBU yang wilayahnya itu merupakan jalur lintasan logistik, kemudian ada proyek pembangunan, dan bersamaan dengan masa panen. “Tidak bisa dipungkiri itu menjadi pusat titik antrean. Kami juga mengimbau pemberlakuan adanya nomor antrean agar tidak terjadi anteran panjang,” terangnya.
SPBU sebagian besar dikelola oleh mitra usaha Pertamina, sehingga perlu juga ada peran aktif mereka apakah bisa diterapkan kartu antri dan tidak memicu timbulnya antrian. Karena yang dikhawatirkan juga, begitu masyarakat melihat antrian, selain mengganggu lalu lintas, bisa memicu asumsi yang salah. Terkait kelangkaan dan barang tidak ada.
“Sekarang logikanya kalau barangnya tidak ada, kenapa rela ngantri. Pasti, ada kepastian mendapatkan. Memang ada peningkatan kebutuhan barang yang sama di waktu yang bersamaan. Barangnya ada, stoknya juga ada kami pantau,” jelasnya. (dpi)