29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPertemuan Ilmiah Tahunan HATHI 39, Menteri PUPR Dorong Riset Bidang Sumber Daya...

Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI 39, Menteri PUPR Dorong Riset Bidang Sumber Daya Air dan Tanam Sorgum di Bendungan Batujai

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengikuti beberapa rangkaian Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-39 Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) di NTB. Mulai dari pembukaan (PIT) HATHI di Auditorium Universitas Mataram, Jumat (28/10) malam hingga penanaman sorgum di greenbelt Bendungan Batujai, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Sabtu (29/10).

Pada kesempatan tersebut Menteri PUPR melakukan penanaman sorgum bersama sejumlah pejabat lainnya. Antara lain Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Anggota Komisi V DPR RI Dapil NTB, Suryadi Jaya Purnama, Para Pejabat Tinggi PUPR Direktorat SDA, Para Rektor seluruh Indonesia dan para senior SDA.

Menteri Basuki mengatakan kawasan ini merupakan salah satu titik pengembangan sorgum di Indonesia yang selalu dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk ketahanan pangan. Selain itu semua jenis makanan selain padi, seperti kedelai, jagung dan lain-lain juga terus dikembangkan.

“Sorgum ini memang mendesak untuk segera di kembangkan, kalau kita mau berketahanan pangan, saya juga pernah ke Sumba Timur (NTT) kita juga kembangkan sorgum di sana,” katanya dalam kesempatan tersebut.

Basuki menjelaskan ada kawasan-kawasan yang marginal seperti di Bendungan Batujai, di mana pihaknya juga telah membangun embung dan sumur bor. “Di sini (Bendungan Batujai, Red) ada sekitar 110 hektare dan di Akar-Akar (Lombok Utara, Red) 120 hektare. Kebetulan saya yang bor (sumur) tahun 2005,” ungkapnya.

Dikatakan, pengembangan tanaman sorgum tidak hanya dilakukan di wilayah Indonesia timur, melainkan juga terdapat di banyak tempat termasuk di Pulau Jawa. “Ada sekitar 150 ribuan hektare menurut Pak Menteri pertanian,” ujarnya.

Untuk pemasaran sorgum sendiri sudah ada pihak yang akan mengambil. Sedangkan bibit sorgum diberikan ke petani untuk ditanam. “Kemudian nanti petani menanam, mereka tidak membeli (bibit) tapi dibayar pada saat panen,” ujarnya.

Tanaman sorgum tidak membutuhkan waktu yang lama untuk masa panen yaitu 100 hari, dan dengan 1 hektare lahan bisa dipanen hingga 5-6 ton serealia tersebut. “Itu hanya bulirnya, belum daunnya, belum batangnya. Karena batangnya lebih manis dari tebu, ini sangat menguntungkan petani,” jelas Basuki.

Sebelumnya, saat membuka PIT ke-39 HATHI basuki juga mendorong peningkatan keterlibatan perguruan tinggi untuk riset, khususnya di bidang Sumber Daya Air (SDA). Terlebih Ketua Umum HATHI menyebut akan ada nota kesepahaman dengan sejumlah perguruan tinggi terkait hal tersebut.

“Ini sejalan dengan keputusan saya, bahwa di setiap bendungan setelah selesai pembangunan, semua alat-alat akan kami serahkan ke kampus terdekat sebagai bahan laboratorium untuk riset,” ungkap Basuki.


Terpisah, Ketua Umum HATHI, Jarot Widyoko yang juga Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR mengatakan PIT HATHI tahun ini dihadiri oleh perwakilan dari 57 perguruan tinggi di Indonesia. Puluhan perguruan tinggi itu juga direncanakan menandatangani MoU dengan HATHI untuk pengembangan SDM di bidang Teknik SDA.

Pada pertemuan ilmiah tahun ini dilakukan secara hybdrid pertama kali setelah dilakukan secara online beberapa tahun terakhir ini akibat covid 19. Pada sesi presentasi dari 295 Makalah ilmiah, Presentasi secara online sebanyak 160 Makalah dan 135 Makalah dilakukan secara offline di Gedung Kuliah Bersama (GKB) Univeristas Mataram.

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri PUPR untuk berkolaborasi dengan Universitas terdekat, khususnya semua kegiatan SDA di wilayah terdekat yang dapat dijadikan sarana untuk magang dan praktek lapangan,” ujar Jarot.

Menurutnya, keistimewaan lainnya dari PIT HATHI di NTB adalah adanya kegiatan tanam sorgum bersama Menteri PUPR yang dilakukan di Bendungan Batujai. “Giat tanam sorgum merupakan rangkaian tindak lanjut arahan Bapak Menteri PUPR pada acara PIT HATHI, yang mengusung semangat untuk mendukung ketahanan pangan di Balai-Balai seluruh Indonesia,” jelasnya.

Diterangkan Jarot, Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR dan HATHI bekerja sama dengan Universitas Mataram akan memfasilitasi kelompok petani. Khususnya dalam mengembangkan sorgum pada lahan seluas 120 hektare di Desa Akar-akar dan 70 hektare di Desa Batujai.

“Pada saat ini sebagai pilot project akan ditanam pada lahan seluas 10 hektare di Desa Akar-akar dan 10 hektare di Desa Batujai,” tutup Jarot. (fhr).

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer