Lombok Barat (Inside Lombok) – Kawasan Kecamatan Batulayar dinilai rentan menjadi pelarian para siswa yang bolos sekolah. Terutama kawasan-kawasan yang menjadi objek wisata maupun warung makan dan lokasi bermain game.
“Kecamatan Batulayar memang rentan sebagai lokasi tempat bolosnya anak-anak. Karena banyak objek wisata yang sepi seperti pantai, gunung,” ungkap Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara, Selasa (17/01/2023).
Melihat kondisi itu, pihaknya makin mengintensifkan razia ke lokasi-lokasi rawan tersebut. Tujuannya untuk membantu pihak sekolah dan para orang tua, agar anak-anak mereka benar-benar bersekolah dan tidak keluyuran pada saat jam sekolah.
Menurut Afgan, semakin banyaknya anak sekolah yang kumpul-kumpul kerap kali menjadi pemicu terjadinya perkelahian antar pelajar. “Dan juga untuk menghindari terjadinya kegiatan-kegiatan yang kurang bagus di kalangan remaja. Seperti main game, atau narkoba, terus ke tempat-tempat hiburan,” tegas dia.
Afgan juga mengakui, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak desa di Kecamatan Batulayar agar ikut terlibat aktif mengawasi bila di wilayah mereka ditemukan siswa yang bolos pada saat jam sekolah. Pihak desa diminta mengerahkan Linmas untuk mendata dan membubarkan para pelajar bolos tersebut.
“Karena tempat mereka biasa mangkal saat bolos itu terpencar-pencar dan jauh,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak sekolah yang siswanya terjaring razia. Tim Trantib Kecamatan Batulayar akan langsung mengirimkan foto kepada masing-masing kepala sekolah.
“Karena razia Camat dan Trantib Batulayar rutin setiap hari. Kemarin kami menyasar warung-warung di sekitaran SMK 1 Batulayar, di dalam kampung dan di warung taman langit Gunung Penanggak, dan kami dapati 10 siswa yang bolos, ada yang dari Mataram, Batulayar dan Gunungsari,” tandas Afgan. (yud)