Lombok Tengah (Inside Lombok) – Nurul Hidayah, Warga Dusun Lendang Kekah, Desa Tampak Siring, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) kini harus mengurusi tiga anaknya sendirian. Suaminya, Syarapudin (47) menjadi korban kecelakaan maut di Malaysia saat hendak bekerja sebagai pekerja migran ilegal di Negeri Jiran tersebut.
Syarapudin dan enam orang rekannya tewas karena mengalami kecelakaan di Serawak, Malaysia pada Kamis (21/11) lalu. Sebagai istri salah satu korban, Nurul Hidayah menceritakan duka pilu yang dialami suaminya.
Diakui Nurul, suaminya sudah cukup sering mencari nafkah ke Malaysia. Bahkan keberangkatan almarhum suaminya kali ini adalah yang kelima kalinya setelah pulang cuti selama empat bulan. “Baru kali ini dia berangkat tidak resmi. Kalau berangkat yang sebelumnya itu pakai jalur resmi,” katanya.
Kini, dalam kondisi sakit-sakitan Nurul harus memenuhi kebutuhan dirinya dan tiga orang anaknya. Kondisi ekonomi mereka terbilang pas-pasan, terlebih kini suami yang sebelumnya menjadi tulang punggu telah tiada.
“Kemarin saat dia masih di sini, sempat buat pagar (anyaman dari bambu) bersama teman-temannya. Sebelum berangkat saya sempat diskusi jangan sudah pergi lagi (ke Malaysia), karena bisa cari di sini, tapi dia bilang anak kita harus sekolah,” tutur Nurul.
Meski dia tidak bisa melihat suaminya kembali dengan selamat, kini ia berharap jenazah almarhum bisa dibantu dipulangkan oleh pemerintah. “Kami mohon bantuan dari Pak Presiden Prabowo, pemerintah mohon dibantu untuk kepulangan jenazah suami saya,” harapannya.
Seperti diketahui, tujuh korban kecelakaan diantaranya, ada Masirah (50) laki-laki alamat Lombok Timur. Sarapudin (49) laki-laki alamat Lombok Tengah. Agus Muliadi (40) laki-laki alamat Lombok Tengah. Suandi Putra Kedaro (25) laki-laki alamat Lombok Tengah. Jumahir (43) laki-laki alamat Lombok Timur. Rumintang (16) laki-laki alamat Lombok Timur. Dan Ridoan (42) laki-laki alamat Lombok Barat. (fhr)