26.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaPKL di Eks Pelabuhan Ampenan akan Ditata, Terapkan Sistem Satu Kasir

PKL di Eks Pelabuhan Ampenan akan Ditata, Terapkan Sistem Satu Kasir

Mataram (Inside Lombok) –  Lapak kuliner yang sudah dibangun di eks Pelabuhan Ampenan hingga saat ini mangkrak. Guna memanfaatkan lapak kuliner yang sudah dibangun bagi para PKL di eks Pelabuhan Ampenan itu, Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pariwisata akan menata ulang agar lebih representatif. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi mengatakan penataan lapak PKL di eks Pelabuhan Ampenan akan dimulai tahun ini. Alokasi anggaran yang sudah disiapkan untuk rencana itu mencapai sekitar Rp500 juta yang diambil dari APBD. 

“Tidak akan dibongkar total, tapi akan direnovasi. Tembok-tembok penutup ini kita buka,” ujar Denny. 

Para PKL yang saat ini berjualan di pinggir pantai, akan dipusatkan di satu lokasi agar lebih tertata. Nantinya, para pedagang juga akan dikonsepkan untuk satu tempat pembayaran atau kasir. “Kayak food court itu,” katanya. 

Lapak yang digunakan saat ini oleh pedagang akan dibongkar. Selain bagian selatan, bagian utara juga akan dibuatkan lapak PKL. Namun, untuk lapak di bagian utara akan mengusulkan bantuan anggaran agar bisa tertata secara keseluruhan. “Tahun ini sudah mulai. Nanti kita tender dulu,” katanya. 

Selain penataan lapak PKL, nanti akan ditambahkan juga beberapa fasilitas pendukung di eks Pelabuhan Ampenan. “Anggaran yang disiapkan itu untuk renovasi dan ada tambah-tambahan sedikit,” ujar Denny. 

Terkait rencana tersebut, Dinas Pariwisata Kota Mataram sudah melakukan koordinasi dengan para pedagang yang ada. Para pedagang diminta untuk kooperatif jika ada kebijakan pemerintah yang akan direalisasikan. 

“Jadi kita minta agar mengikuti apa yang akan kita rencanakan disini,” harapnya. Penataan yang akan dilakukan pemerintah tidak untuk mematikan usaha yang sudah dijalankan melainkan agar bisa terlihat lebih rapi dari sebelumnya. 

Selain itu, para pengunjung bisa lebih menyaman menikmati destinasi wisata yang ada. “Keuntungannya bagi kenyamanan masyarakat saja, itu untung bagi pemerintah. Kalau soal finansial kan tidak ada,” tegasnya. 

Sedangkan untuk penataan secara keseluruhan, Denny mengatakan akan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Saat ini detail engineering design (DED) sedang dalam proses pengerjaan. Namun diperkirakan,  jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan secara keseluruhan yaitu mencapai Rp5 miliar. 

“DED lagi dalam proses. Jadi saya belum bisa dulu untuk menentukan kebutuhan. Tapi estimasi saya  ini Rp5 miliar cukup. Ini estimasi saya ya,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer